Malam ini.. Rasanya dingiiiinn sekali. Seakan udara mengerti apa yang aku rasakan. Hatiku ini terasa hancur. Sakit! Sakit sekali!!. Kenapa?! Mengapa!? Mengapa ia lakukan ini kepadaku?! Apa semua janjinya hanya tipuan agar aku mau memberikan tubuhku untuknya? Hikss hikss. Air jernih nan suci bergelimang dipipi mulusku. Terus jatuh membasahi bantal empukku. Ya Tuhan benarkah ini? Apa dia sadar yang ia lakukan? Mengapa ia tega padaku? Tak mungkin! Hiks hiks. Tangan kekar yang melingkar dipinggangku ini. Bagai rantai panas yang mengikat tubuhku. Rasanya semua rasa sayang ini. Hilang. Tak ada lagi rasa cinta. Yang tersisa hanya rasa kecewa. Pria kekar yang sedang tidur telanjang disampingku ini. Ternyata ia tak lebih dari sekedar bajingan. Ternyata dia sama saja dengan gay lain. Ternyata benar apa kata gay lain. Jika kau hidup sebagai gay. Jangan pernah gunakan hatimu dalam hubunganmu. Aku terlalu bodoh mempercayai adanya cinta di dunia gay ini.
Malam ini terasa panjang sekali. Udara dingin, hujan lebat, gemuruh petir. Rasanya bumi sedang memporak porandakan dirinya. Apa bumi merasakan yang aku rasakan? Apa dia menyayangiku hingga doa berbuat seperti ini? Gemuruh petir dan deras hujan semakin lama memudar. Suaranya mulai menghilang tak terjamah telingaku. Sinar hangat mulai menembus kaca jendelaku. Hangat sekali. Suara ayam jago pertanda fajar telah datang pun terdengar layaknya bel pertanda sekolah. Sang bulan yang elok telah menyelesaikan tugasnya.
"Emmhh.. Morning honey." ucap Bayu dengan nada manja. Dia mengecup pipiku dengan lembutnya. Sensasi sentuhan bibir kenyalnya dipipiku itu terasa nyaman sekali. Ahh sudahlah dia tak mencintaiku. Aku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Honey..." ucap bayu. Sepertinya dia bingung mengapa aku begini.
"Hey.. Kamu kenapa? Matamu sembab. Kamu nangis? Cerita sayang. Kamu kenapa?" bayu membalikkan tubuhku. Dia nampak khawatir dengan keadaanku. Sepertinya dia takut hal buruk menimpaku. Cihh... Kau aktor yang hebat Bayu..!!!!
"Gak. Aku gak papa. Aku mau mandi.." jawabku dengan singkat. Aku segera bangkit dari tempat peristirahatanku yang bagaikan neraka itu. Aku langkahkan kaki rampingku menuju ke kamar mandi.
----Bayu POV---
"Aneh. Kenapa dengan dia? Kemarin dia baik2 saja. Dan semalampun kami masih sempat berhubungan badan. Apa ini salahku? Tak mungkin. Kalau iya mana mungkin semalam dia mau berhubungan denganku." batinku.
"Hoaahhh... Jam berapa ini.." kataku. Aku mencari ponselku. Haduh aku lupa dimana menaruhnya. Emmm permainannya semalam membuatku melupakan segalanya. Aku merasa hidup dalam mimpi. Haha. Lama sekali aku mencari benda tipis persegipanjang ku itu. Bawah ranjang. Diatas ranjang. Bawah selimut. Bawah bantal. Sia sia saja aku mencarinya. Ahhh gotcha!!! Aku melihat benda yang menyebalkan itu dimeja dekat tempat tidur Hendry. Segera saja aku merangkak kearah benda itu. Grab grab grab. Ahh ketemu juga haha *nyess*
"Lohh.. Apa ini? Basah? Bocor ya?" aku kebingungan. Mengapa sisi kasur ini basah? Apa karena semalam Hujan jadi basah? Berarti?! Semalam? Hendry tidur memelukku?!! Ahh Tuhan.. Hahaha senang sekali aku. Kalau saja aku bangun. Sudah kulumat habis tubuhnya untuk kedua kalinya semalam. Ah. Aku sampai lupa. Jam berapa ini" kataku. Aku hidupkan layar 5inch ku. Jam 05:47. Sudah pagi rupanya. Cepat sekali. Tunggu dulu. Tak ada notif satupun? Sms? Telp? Tumben dia tak ribut mencariku. Padahal seharian aku tak mengabarinya. Apa dia bosan?! Hahh.. syukurlah jadi aku bisa berkonsentrasi pada hubunganku dengan Hendry. Tanpa ada gangguan. Hahaha. Eemmhh.... Aku lapar sekali. Apa mertuaku sudah masak? *eemmhh. Bau wangi sekilas tercium dihidungku. Bagai parade manusia yang membawa rentetan makanan jumbo yang sangat lezat*. Emmm bau harum apa ini. Enak sekali baunya. Ahh pasti Hendry memasak sarapan untukku? Tapi tadi dia bilang mau ke kamar mandi? ohh dia ingin memberiku kejutan. hahaha. Sweet juga dia. Haha... Segera aku memakai pakaian ku dengan lengkap. Kemeja, celana, check √. Aku sudah siap dengan setelan lengkapku. Baru saja aku akan melangkahkan kaki keluar kamar. Namun perhatianku tertuju pada cermin besar yang ada dilemri pakaian kekasih tersayangku. Aku langkahkan kaki ku ke arah cermin besar di lemari.. Badan tegapku ditambah wajah tampanku membuat aku sangat terlihat menawan. Pantas saja murid muridku terkesima denganku. Semua orang menggodaku. Gay, waria, wanita. Semua kegatelan denganku. Aihh.. Sepertinya aku mulai terpesona dengan tubuhku sendiri. Andai saja aku punyaa kembaran. Aku akan pacari dia. Bersamanya setiap waktu. Dan bersetubuh dengannya setiap malam. Ohh tidak tidak. Tipeku adalah pria lembut seperti Hendri. Sikapnya yang bisa membuatku tunduk padanya. padahal ia tak mengeluarkan kata kasar apapun. bhakan tak membentak. ntahlah sihir apa yang dia buat untuk memikatku. Oiya... aku lupa... akukan mau kedapur. kebanyakan ngaca nih hahaha. aku mengendap endap ke luar kamar. perlahan... perlahan.. dan tenang aku takut dia tau aku mendekatinya. huuhhh aku bagai maling ayam hahaha. hap. hap. hap. *Bwaaaaa* *aaaa* aku kageti sosok mungil didepan kompor tersebut dengan suara kerasku. suara jeritan kaget itu terdengar sangat keras ditelingaku. apa aku sudah keterlaluan mengagetinya? hahaha. ehhh ehh tunggu tunggu? Inikan?
"Ehh.. Pak Bayu ini bikin kaget aja deh ih nakal ih. hihihi." Ucap wanita centil ini sambil mencubiti perut sixpack ku. arghh lancang sekali wanita ini! tubuhku hanya milik Hendry seorang!
"Hehehe. Maaf ya Mba Fitri. saya kira Hendry. hehe." Ucapku dengan nada datar, sedikit kesal, dan malu.
"Hahaha Hendry lagi mandi pak. eh eh itu dia." kata Fitri dengan nada yang ia buat layaknya dia adalah seorang putri raja. ia menunjuk kearang pria mungil yang baru saja keluar dari kamar mandi. waw. ia hanya mengenakan handuk dipinggangnya. badan mungilnya yang rata tanpa tonjolan otot membuat ia terlihat menggemaskan.
"kenapa nunjuk aku?" Ucap Hendry dengan wajah datar.
"ini.. pak bayu nyariin kamu loh." Jawab Fitri dengan "SOK CANTIK"
"Ohh..." ucap Hendry dengan datar. ia segera beranjak dari tempat ia berdiri. menuju kamar yang letaknya tak jauh dari kamar mandinya. Aku segera ikut membututinya menuju kekamar. emmm bau wangi tubuhnya sangat menggodaku. *sreettt* Hendry menutup pintu dengan lembut. kuraih badan mungilnya. kudekap sangat erat. kuhirup wangi badannya. emmhh sepertinya ia menggunakan sabun mawar. harumnya. kugigit perlahan lehernya. ku jilat lehernya dengan sedikit menggoda.
"sudahlah..." Ucap Hedry. kali ini dia menolak ajakanku. kenapa? tumben sekali?
"Kamu kenapa sayang.. tumben cuek banget sama aku?" Tanyaku. aku tak mengerti kenapa ia bersikap begini padaku? Apa salahku?
Malam ini terasa panjang sekali. Udara dingin, hujan lebat, gemuruh petir. Rasanya bumi sedang memporak porandakan dirinya. Apa bumi merasakan yang aku rasakan? Apa dia menyayangiku hingga doa berbuat seperti ini? Gemuruh petir dan deras hujan semakin lama memudar. Suaranya mulai menghilang tak terjamah telingaku. Sinar hangat mulai menembus kaca jendelaku. Hangat sekali. Suara ayam jago pertanda fajar telah datang pun terdengar layaknya bel pertanda sekolah. Sang bulan yang elok telah menyelesaikan tugasnya.
"Emmhh.. Morning honey." ucap Bayu dengan nada manja. Dia mengecup pipiku dengan lembutnya. Sensasi sentuhan bibir kenyalnya dipipiku itu terasa nyaman sekali. Ahh sudahlah dia tak mencintaiku. Aku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Honey..." ucap bayu. Sepertinya dia bingung mengapa aku begini.
"Hey.. Kamu kenapa? Matamu sembab. Kamu nangis? Cerita sayang. Kamu kenapa?" bayu membalikkan tubuhku. Dia nampak khawatir dengan keadaanku. Sepertinya dia takut hal buruk menimpaku. Cihh... Kau aktor yang hebat Bayu..!!!!
"Gak. Aku gak papa. Aku mau mandi.." jawabku dengan singkat. Aku segera bangkit dari tempat peristirahatanku yang bagaikan neraka itu. Aku langkahkan kaki rampingku menuju ke kamar mandi.
----Bayu POV---
"Aneh. Kenapa dengan dia? Kemarin dia baik2 saja. Dan semalampun kami masih sempat berhubungan badan. Apa ini salahku? Tak mungkin. Kalau iya mana mungkin semalam dia mau berhubungan denganku." batinku.
"Hoaahhh... Jam berapa ini.." kataku. Aku mencari ponselku. Haduh aku lupa dimana menaruhnya. Emmm permainannya semalam membuatku melupakan segalanya. Aku merasa hidup dalam mimpi. Haha. Lama sekali aku mencari benda tipis persegipanjang ku itu. Bawah ranjang. Diatas ranjang. Bawah selimut. Bawah bantal. Sia sia saja aku mencarinya. Ahhh gotcha!!! Aku melihat benda yang menyebalkan itu dimeja dekat tempat tidur Hendry. Segera saja aku merangkak kearah benda itu. Grab grab grab. Ahh ketemu juga haha *nyess*
"Lohh.. Apa ini? Basah? Bocor ya?" aku kebingungan. Mengapa sisi kasur ini basah? Apa karena semalam Hujan jadi basah? Berarti?! Semalam? Hendry tidur memelukku?!! Ahh Tuhan.. Hahaha senang sekali aku. Kalau saja aku bangun. Sudah kulumat habis tubuhnya untuk kedua kalinya semalam. Ah. Aku sampai lupa. Jam berapa ini" kataku. Aku hidupkan layar 5inch ku. Jam 05:47. Sudah pagi rupanya. Cepat sekali. Tunggu dulu. Tak ada notif satupun? Sms? Telp? Tumben dia tak ribut mencariku. Padahal seharian aku tak mengabarinya. Apa dia bosan?! Hahh.. syukurlah jadi aku bisa berkonsentrasi pada hubunganku dengan Hendry. Tanpa ada gangguan. Hahaha. Eemmhh.... Aku lapar sekali. Apa mertuaku sudah masak? *eemmhh. Bau wangi sekilas tercium dihidungku. Bagai parade manusia yang membawa rentetan makanan jumbo yang sangat lezat*. Emmm bau harum apa ini. Enak sekali baunya. Ahh pasti Hendry memasak sarapan untukku? Tapi tadi dia bilang mau ke kamar mandi? ohh dia ingin memberiku kejutan. hahaha. Sweet juga dia. Haha... Segera aku memakai pakaian ku dengan lengkap. Kemeja, celana, check √. Aku sudah siap dengan setelan lengkapku. Baru saja aku akan melangkahkan kaki keluar kamar. Namun perhatianku tertuju pada cermin besar yang ada dilemri pakaian kekasih tersayangku. Aku langkahkan kaki ku ke arah cermin besar di lemari.. Badan tegapku ditambah wajah tampanku membuat aku sangat terlihat menawan. Pantas saja murid muridku terkesima denganku. Semua orang menggodaku. Gay, waria, wanita. Semua kegatelan denganku. Aihh.. Sepertinya aku mulai terpesona dengan tubuhku sendiri. Andai saja aku punyaa kembaran. Aku akan pacari dia. Bersamanya setiap waktu. Dan bersetubuh dengannya setiap malam. Ohh tidak tidak. Tipeku adalah pria lembut seperti Hendri. Sikapnya yang bisa membuatku tunduk padanya. padahal ia tak mengeluarkan kata kasar apapun. bhakan tak membentak. ntahlah sihir apa yang dia buat untuk memikatku. Oiya... aku lupa... akukan mau kedapur. kebanyakan ngaca nih hahaha. aku mengendap endap ke luar kamar. perlahan... perlahan.. dan tenang aku takut dia tau aku mendekatinya. huuhhh aku bagai maling ayam hahaha. hap. hap. hap. *Bwaaaaa* *aaaa* aku kageti sosok mungil didepan kompor tersebut dengan suara kerasku. suara jeritan kaget itu terdengar sangat keras ditelingaku. apa aku sudah keterlaluan mengagetinya? hahaha. ehhh ehh tunggu tunggu? Inikan?
"Ehh.. Pak Bayu ini bikin kaget aja deh ih nakal ih. hihihi." Ucap wanita centil ini sambil mencubiti perut sixpack ku. arghh lancang sekali wanita ini! tubuhku hanya milik Hendry seorang!
"Hehehe. Maaf ya Mba Fitri. saya kira Hendry. hehe." Ucapku dengan nada datar, sedikit kesal, dan malu.
"Hahaha Hendry lagi mandi pak. eh eh itu dia." kata Fitri dengan nada yang ia buat layaknya dia adalah seorang putri raja. ia menunjuk kearang pria mungil yang baru saja keluar dari kamar mandi. waw. ia hanya mengenakan handuk dipinggangnya. badan mungilnya yang rata tanpa tonjolan otot membuat ia terlihat menggemaskan.
"kenapa nunjuk aku?" Ucap Hendry dengan wajah datar.
"ini.. pak bayu nyariin kamu loh." Jawab Fitri dengan "SOK CANTIK"
"Ohh..." ucap Hendry dengan datar. ia segera beranjak dari tempat ia berdiri. menuju kamar yang letaknya tak jauh dari kamar mandinya. Aku segera ikut membututinya menuju kekamar. emmm bau wangi tubuhnya sangat menggodaku. *sreettt* Hendry menutup pintu dengan lembut. kuraih badan mungilnya. kudekap sangat erat. kuhirup wangi badannya. emmhh sepertinya ia menggunakan sabun mawar. harumnya. kugigit perlahan lehernya. ku jilat lehernya dengan sedikit menggoda.
"sudahlah..." Ucap Hedry. kali ini dia menolak ajakanku. kenapa? tumben sekali?
"Kamu kenapa sayang.. tumben cuek banget sama aku?" Tanyaku. aku tak mengerti kenapa ia bersikap begini padaku? Apa salahku?
"Heheh.. Salah? Ntahlah." jawabnya dengan nada cuek. Dan dingin.
Hari ini Hendry nampak sangat berbeda. Sifatnya yang mengasikkan ntah hilang kemana. Tak ada lagi celoteh dari bibir mungilnya itu. Benda merah seksi itu senantiasa tertutup selama kami bersama. Bahkan saat kita akan berangkat ke sekolah bersama, ia menolak ajakanku. Ahh apa anak ini punya pria lain? Tidak! Harus hanya aku yang boleh menjaganya.
****
-HENDRY POV-
Hembus angin sepoi, pepohonan yang rindang, dan hawa hening ini, terasa sangat membuatku nyaman. Nyaman, heh... Rasa yang dulu seseorang ciptakan saat aku bersamanya. Namun sekarang? Pria itu membawaku ke padang pasirnya. Huh.. Ini tempatku menghabiskan waktu bersamanya jika kami berdua istirahat. Saat ia tak ada kelas mengajar. Dia sering memberiku banyak kejutan dulu. Hihi. Coklat, bunga, pizza, haha banyak sekali yang sudah ia bawakan untukku. Eittzz... Itu atas keinginannya! Bukan aku yang minta! Huhh.. Ahhh.. Aku.. Aku.. Tidak tidak.. dia sudah menyakitiku. Aku harus melupakannya. Aku tak boleh mencintainya lagi. Tapi.. Aku masih mencintainya.. Tapi dia sudah menyakitiku.. Tuhann aku harus apa.
"Mengeluh, menangis, dan bersedih. Hah.. Manusia."
'Ahh~~ siapa yang bicara?' batinku. Aku baru saja mendengar suara pria yang terdengar sangat mengejek. Iya! Dia menyindirku. Dia belum tau seperti apa bila aku marah bukan. Ku cari sosok pria tersebut.. Diantara pohon... Diantara bunga. And gotcha! Pria itu! Dia sedang asik duduk dan membaca bukunya. Tunggu, apamungkin dia? Tapi tidak ada orang lain lagi. Hanya aku dan dia ditaman ini.
"Hey kau siapa?!" tanyaku.
"Merah, Putih, atau Kuning. Bukankah bunga selalu memiliki harum yang sama?". Jawabnya
"Jangan menjawab seaneh itu. Aku tak mengerti!" kataku jengkel. Kau juga pasti jengkel kan? Jika kau bertanya. Malah dijawab dengan seabsurd itu.
"Kerikil kecil dipinggir jalan. Akankah kau memungutnya?" jawabnya. Lagi lagi dia menjawab dengan bahasa alien nya. Aaarghhh
"Heyy. Jangan main main. Tutup bukumu dan tunjukkan wajahmu padaku" kataku lebih berani. Kesabaranku habis! Aku tak bisa lagi mendengarkan ucapan anehnya. Aku coba bangkit. Dan mulai mendekatinya. Perlahann.. Perlaban.. 6 langkah lagi aku sampai didepannya. Tapi.
"Tap... Tap.. Tap.. Jangan dekati jamur asing dikebunmu. Kau tak tau jamur itu beracun atau tidak bukan. Bagai angin, yang keberadaanya tak diduga. Aku menyelam ke suara dibaliknya." ucap pria tersebut. Dia bangkit dan langsung pergi meninggalkanku. Ahh tidak. Dia tau aku berusaha mendekatinya. Sial! Suatu saat aku pasti tau siapa kau. Kau kan murid sini juga. Terlihat dari seragam yang kau pakai. Sama persis denganku!
"Hendry!"
yang part 5 nya mana
BalasHapusKamu gay yh
HapusKamu gay yh
Hapussiapa
BalasHapusPart 4 yang terakhir ya ?
BalasHapusCeritanya cukup bagus... Gue sampe terharu !!
Gue seorang TOP dan baru menjalani Hubungan sesasam jenis kurang dari 1 bulan,kami belum sampe melakukan hubungan badan karena gue pikir Pasangan gue masih harus menyelesaikan kuliahnya yang tinggal satu semester.
Setiap ketemu pun kami hanya bercinta biasa (ngobrol dan hanya sampe sebatas Oral Sex),
Usia kami terpaut 14th.tapi kami saling menjaga kepercayaan dan berprasangka baik.
Dan setelah baca cerita kamu, gue malah takut untuk melanjutkan hubungan ini. Gue takut pasangan gue mengalami apa yg terjadi dalam cerita mu.
meskipun gue pernah berjanji untuk tidak meninggalkannya sekalipun hubungan Gay tidak akan pernah sampe kepelaminan.
tapi benar kata mu "Jika kau hidup sebagai gay. Jangan pernah gunakan hatimu dalam hubunganmu"