tak terasa hubunganku dan Pak Bayu sudah berlangsung selama 3 bulan.
banyak hal yang telah kita lewatkan. senang sedih dia selalu ada
untukku. sifatnya yang sangat dewasa membuatku nyaman untuk bermanja
dengannya. hari ini aku dan dia akan pergi ke Pameran di alun-alun kota,
emm sungguh senang rasanya. aku duduk di depan rumah menunggu dia
menjemputku, dan tiba tiba hujan turun. ahhh sialll.. kenapa sih harus
turun hujan? padahal aku ingin ketemu dia. huhh.. aku sebal sendiri. aku
kirim sms ke Pak Bayu.
To : 085467335467
Sayang, hujan nih. kamu jadi jemput aku gak?
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
Gatau deh sayang. enggak jadi kayaknya.
To : 085467335467
ah. yaudah terserah aja. aku dah nunggu. udah cakep cakep. gak jadi.
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
Ya mau gimana lagi sayang? aku gak ada jas hujan nih. kalau ada aku samperin kamu deh.
To : 085467335467
Usaha kek. yaudah gausah jadi aja.
setelah sms itu aku kirim. tak ada balasan sms dari dia lagi. mungkin
dia marah sama aku gara gara sifat keras kepala ku? huhh. aku masih
malas masuk rumah meskipun ibuku sudah menyuruhku masuk rumah. tapi
tetap saja aku belum mau. aku masih ingin duduk di depan rumah melihat
hujan. huhh. rasa dingin dari hujan membuatku nyaman. tak lama. aku
mendengar suara motor. emm seperti suara motor Pak Bayu. tapi mana
mungkin dia kesini sata hujan begini. huh. dak tak lama sesorang yang
memakai otor itu sampai didepan rumahku. dan yap! ternyata itu pak bayu,
aku segera menghampirinya.
"loh. Bapak? jadi kesini?" tanyaku
"iya lah. demi kamu. tadi udah usaha pinjem jas hujan tapi pada dipake." jawabnya.
aku segera menyuruhnya berteduh di rumahku.
"kan gak harus juga. aku tadi emosi sih. gara gara hujan. maaf yah."
kataku sambil memandangi wajahnya. aku agak mendongak karena dia lebih
tinggi dari ku.
"iya iya lagian aku juga udah janji kan? hheehe" jawabnya. aku tersenyum
dan dia ikut tersenyum skeetika bibirnya maju menuju bibirku. seakan
ingin melumat bibirku. tetapi akumenolaknya. aku tolehkan wajahku.
"emhh. ini kan di depan rumah. ntar ada yang liat. ibukku ada dirumah tau." kataku
"hehehe maaf yah." kata dia sambil mencubit hidungku.
"ihh sakit" kataku. aku berniat membalasnya dengan mencubit hidungnya. tapi dia menghindar. dan aku tak bisa mencubitnya. huhh.
"yaudah ayo masuk. mandi. abis itu ganti baju." suruhku.
akhirnya kita masuk rumah. Pak Bayu segera menuju kamar mandi untuk
mandi sedangkan aku menuju dapur untuk membuatkan dia kopi. agar
tubuhnya merasa hangat. tak lama dia keluar dari kamar mandi. dan saat
dia melewati dapur. dia melihatku sedang mengaduk kopi. dia segera
memelukku dari belakang. dan merasakan sesuatu yang keras menempel di
bokongku.
"ehh. lepasin ntar ada ibu lihat." kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"gak mau ah. aku kangen kamu. ini yang dibawah juga kangen sama sarangnya hahaha." jawabnya dengan nada manja.
"em jadi ini kangen juga?" aku berusaha menyentuh kemaluannya yang terubungkus handuk.
"iya." dia terlihat sangat sensual.
"ayo.." aku menariik tangannya masuk ke kamarku.
====di kamar===
aku mengunci pintu kamarku. supaya tak ada yang bisa mengintip. bisa
bahaya kan jika ibu atau kakakku melihat. belum sempat aku berbalik
menuju kasur. Pak Bayu segera memelukku dan merebahkan tubuhku di atas
kasur. dia melumat bibirku seganas harimau yang ingin memangsa seekor
kelinci. aku mendesah pelan. tak sanggup untuk menandingin nafsunya yang
amat besar itu.
"mmhh.. mhh." desahku. bibirku kini dilumatnya terus menerus, dengan
penuh hasrat yang membara. dia segera melepaskan handuknya. dan terlihat
kemaluannya yang sudah sangat mengeras. dia menyudahi ciuman yang amat
panas itu. aku segera memegang penisnya yang sebesar genggaman orang
dewasa itu. aku kocok perlahan dan aku melihat reaksinya yang sangat
keenakan. dia munundukkan wajahku. aku tau maksudnya. dia ingin aku
kulum. aku segera mengulumnya dan dia pun mulai mendesah keenankan.
"ahh.. yeahh mhh. fuck baby ahh." desahnya
"mphh.. mphh." aku hanya bisa mendesah karena mulutku penuh dengan penisnya.
"faster babby ah." pintanya.
aku segera mempercepat kulumanku. mpphhh ahhh ahhh yess ohh...
tak lama kemudian cairan kentalnya keluar. banyak sekali sampai memenuhi mulutku.
"cepet banget?" tanyaku
"iya gak tahan. eh itu masih mau." kata dia
aku segera melihat ke penisnya. dan WHAT penisnya masih berdiri tegak
menantang langit. dia segera bangkit dan mengambil sesuatu dari dalam
tasnya. terlihat dia sedang mengambil sebungkus sesuatu. emm sepertinya
aku tau apa itu. benar dugaanku. dia membawa kondom.
"emm..??? kamu udah siap siap ternyata?" tanyanku
"hehehe..." jawabnya sambil cengengesan.
akhirnya pergulatan antar pria itupun sudah tak bisa ter elakkan. kita
saling bercumbu. dan saling menikmati tubuh masing masing. hingga kita
saling kelelahan. dan kitapun tertidur. setelah sekitar 3 jam kemudian
aku bangun.
"emmmhh..." aku terbangun karena aku merasa ada yang
membatasi gerakanku saat tertidur. ternyata... dia memeluk erat tubuhku.
akupun tersnyum. dengan masih tanpa berpakaian. kita tertidur bersama.
lekukan otot perut, dada, dan lengannya membuat ia terlihat semakin
seksi. tak lama setelah aku mengaguminya. akupun mencoba untuk tidur.
namun tiba tiba handphone nya yang dimeja bergetar.
"beep.. beep... beep."
"ada telefon? dari siapa? kenapa nomernya tidak bernama?" akhirnya dengan penuh penasaran. aku angkat telefon itu.
"halo..??" dengan suara lembut aku mencoba menyapa orang yang ada di telefon..
"haloo sayang. kenapa sihhhh nomer kamu satunya itu kamu matiin? kamu
lagi sama pacar kamu yang satu itu ya? aku ini juga pacar kamu tau. aku
butu perhatian juga.. aaahhhh pokoknya kamu harus ketempatku
sekarang..." kata seorang pria di telefon.
aku terdiam. bingung. aku tak tau apa yang harus aku ucapkan.
"sayang.. jangan bilang kamu lagi sama dia? kok diem.? iihhh.." suara pria itu terdengar lagi.
"aku pacarnya." akhirnya aku angkat bicara.
"oohhh... kamu. bagus deh. ehhh asalkamu tau ya. pacar kamu itu.
selingkuh! aku selingkuhannya. dia udah bosan sama kamu tau..!!!"
Hai.. ini adalah next generation dari blog 1234gaylovestorytime. dikarenakan akun google+ yang sudah dicuri oleh orang dan ntah bagaimana caranya. akhirnya saya buat akun kedua ini. di blog ini bakal saya post beberapa cerita gay dmana saya akan masukkan kaum lesbian juga di blog saya. so enjoy it ^^
Cerita lain
-
▼
2015
(6)
-
▼
Oktober
(6)
- CERITA CINTA GAY : Aku dan Guru Matematika part 3 ...
- CERITA CINTA GAY : Aku dan Guru Matematika part 2 ...
- CERITA CINTA GAY : Aku dan Guru Matematika part 1 ...
- CERITA CINTA GAY: Aku dan guru matematika part 4 (...
- yang kucinta, Pohon Mawar. [REAL STORY FROM READERS]
- BEBEK PANGGANG RASA LEMON part 1
-
▼
Oktober
(6)
Selasa
CERITA CINTA GAY : Aku dan Guru Matematika part 2 (Hubungan ini dimulai)
Ku rasa cukup sudah aku tumpahkan segala kesedihanku dikamar mandi. akhirnya aku putuskan untuk kembali ke kelas. tak lama kemudia
pak bayu datang. semua teman teman ku duduk dengan tenang. Pak Bayu
duduk di meja guru.
"baik anak anak. bapak akan mengumumkan hasil UKK Matematika kalian. untuk tahun ini nilai terbaik didapat oleh Hendry. dengan nilai 95."kata pak Bayu.
Pak Bayu menatap ke arahku. aku hanya memalingkan wajah. aku tak bisa melihat wajahnya. dia yang telah mengambil virginityku. semua teman teman bertepuk tangan sambil memandang ke arahku. dan pelajaran pun dimulai.
====setelah pelajaran selesai===
tak terasa bel pulang sudah berbunyi. Pak Bayu menutup pertemuan hari ini dengan salam. lalu ia pergi ke kantornya. saat akan pulang, aku kebingungan. aku mencari ponselku
"huh sepertinya tadi ada disini deh. mana tinggal aku sendirian di kelas." gumamku
tiba tiba ada suara yang tak asing memanggil namaku. setelah ku lihat ternyata pak Bayu menghampiri aku. mungkin dia melihatku.
"kenapa Hend?" tanyanya.
"gak papa. udah ya aku mau pulang." kataku.
aku segera meninggalkannya. yang ada di pikiranku sekarang adalah menjauh darinya. aku sangat membencinya...!!!
"tunggu!" ternyata Pak Bayu memintaku untuk berhenti. dia menggenggam tanganku. erat sekali. dia membalikkan tubuhku. sekarang tubuhku dan tubuhnya saling berhadapan. aku mencoba berontak tapi sama saja. badannya kekar. aku susah untuk lepas dari dia. dia memelukku. erat sangat erat. dan mulai mendekatkan wajahnya. aku menjauhkan wajahku. perasaan takut, benci menjadi satu saat ku melihat wajahnya.
"pak, bapak mau apa? apa bapak belum puas udah ambil virginity ku?" kataku dengan nada agak meninggi.
terserah mau dia guruku atau siapapun itu. aku tak suka dengannya.
"sssttt.... bapak cuma mau minta maaf. bapak sudah keras sama kamu. Hendry mau kan maafin bapak?" tanyanya dengan suara lembut.
"entahlahpak. biar ku pikirkan. sekarang lepaskan aku. aku mau pulang." kataku.
akhirnya dia melepaskanku.
"emang kamu udah dijemput?" tanya Pak Bayu.
"aku naik angkot." kataku.
"biar bapak antar aja ya." katanya.
'huhhhh tak sudi aku kamu antar Bapak bapak hypersex.!!!' batinku.
"gak, aku bisa pulang sendiri pak" jawabku cuek.
"yakin? mau naik angkot? sekarang jam berapa?" tanyanya.
aku meihat ke jam dinding. ku lihat sudah jam 16:00 'waduhhh bagaimana aku bisa pulang?' batinku.
"yaudah ayo bareng bapak." kata Pak Bayu. dia menggenggam tanganku. aku hanya diam tak berkutik. selama menuju parkiran kita hanya diam. dan akhirnya kita sampai di parkira. dia memakai Helm dan menaiki motor Ninjanya.
"ayo naik" kata dia.
"tapi pak saya gabawa helm." jawabku.
"udah entar lewat jalan aman aja." jawabnya
akhirnya aku naik ke motornya. dan kita meninggalkan sekolah. selama di perjalanan aku menunjukkan jalan jalan yang menuju rumahku. dia mengendarai motornya dengan amat kencang. 'dasar guru gila' batinku. akhirnya kita pun sampai didepan rumahku.
"huhh makasih ya pak. tapi jangan ngebut gitu dong. neri tau." kataku. setelah turun dari motornya.
"hahaha iya deh. oh jadi ini rumah kamu?" tanyanya sambil melihat lihat rumahku.
rumahku memang sederhana. bahkan termasuk kecil.
"iya pak, ya seperti inilah ruamhku." jawabku.
"kapan kapan boleh main lah ya." tanyanya.
"iya deh." jawbaku dengan muka cemberut.
"yaudah bapak pamit dulu. oiya besok ada ulangan matematika. jadi belajar yang rajin." kata dia smabil mengenakan helm nya.
"iya pak."jawabku seadanya.
dia mengklakson dan melambaikan tangan padaku.
huhhhh capek banget hari ini. batinku sambil masuk ke rumah.
sampai di dalam ternyata ada kakak perempuanku.
"hey hendry siapa itu tadi?" tanyanya dengan wajah yang sangat penasaran.
"guru ku. kenapa?" jawabku dengan lemas.
"ganteng banget sih, siapa namanya? dia kesini lagi gak? tadi kok bisa dia kesini?" katanya dengan bertubi tubi.
"gatau ah capek." jawabku sambil meninggalkannya.
====paginya======
"buuu aku berangkat dulu ya." kataku.
aku segera menuju ke dapan rumah dan! ternyata Pak Bayu sudah ada di depan rumahku.
"hai selamat pagi." sapanya
"loh? bapak? ngapain disini?" tanyaku.
"jemput kamu lah. cepet ambil helm terus berangkat." jawabnya.
aku segera masuk mengambil helm dan lagi lagi kakak perempuanku menyuruhku untuk memintakan nomer hpnya. aku hanya mengacuhkannya. setelah mengambil helm aku segera kedepan.
"sudah siap?" tanyanya.
"ya pak." jawabku.
dan seperti biasa dia mengendarai motornya dengan sangat kencang.
sesampainya di sekolah banyak yang memerhatikan kita terutama siswi siswi perempuan yang keheranan melihatku berboncengan dengan pak Bayu.
"nanti teman temanmu kasih tau ada ulangan." kata dia setelah memarkirkan motornya.
"jadi? teman temanku? belum tau?" tanyaku.
"iya makannya kasih tau sana." jawabnya.
"itu namanya gak adil!" jawabku dengan kesal. dan aku meninggalkannya sendirian.
====dikelas===
"teman teman. nanti ada ulangan matematika kalian belajar ya, cepetan!" kataku.
dalam sekejap kelas pun jadi ramai. dan tak lama Pak Bayu pun masuk.
"pagi anak- anak. pagi ini bapak akan adakan ulangan. soal hanya 30 nomor. kerjakan dalm waktu 45 menit. Hendry, Ferdi bagikan soal dan lembar jawabnya. dan jangan sampai ada yang mencontek!" kata Pak Bayu sambil menunjukku dan Ferdi, teman sebangku ku.
aku dan Ferdi membagikan semua soal dan lembar jawab. setelah selesai Pak Bayu menyuruh kami semua mengerjakan soal.
====40 menit berlalu====
"Hend, nyontek dong." kata Ferdi
"nih." aku menyodorkan kertas jawabanku.
ternyata Pak Bayu melihat apa yang aku lakukan. dia mendekatiku dan Ferdi.
"kalian sudah selsai. boleh keluar." kata dia. dia mengambil kertas jawabanku dan Ferdi. aku dan Ferdi keluar menuju Kantin.
===5 menit===
aku duduk di kantin sendirian. Ferdi pergi bersama temannya yang berbeda jurusan. aku hanya duduk merenung memikirkan kebencianku terhadap Pak Bayu. tak lama banyak siswi wanita yang berkerumun. 'huh itu pasti Pak bayu' batinku. benar saja. Pak Bayu datang mengahmpiri ku.
"boleh duduk? tanyanya.
"sana." jawabku cuek
"Hend, bapak mau ngomong." kata dia
"ngomong aja ribet amat." kataku.
"bisa kita ke kursi pojok sana?" ajaknya
aku bngkit dan menuju kursi pojok
"apa?" tanyaku
"bapak sebenarnya suak sama kamu. Hendry mau gak jadi pacar bapak?" tanyanya.
DEG!!!!! Jantungku serasa berhenti berdetak. aku bangkit dari tempat dudukku.
"aku gabisa jawab sekarang. temui aku nanti malam di taman kota.ini nomor hpku. kalau sudah sampai di taman sms aku." jawabku smabil memberikan secarik kertas. dan akupun meninggalkannya.
====malamnya di taman kota====
beep beepp.. ponsel ku bergetar.
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
Aku sudah di taman kota. dimana kamu Hend?
Bayu
Reply
To : 085467335467
Aku dibangku pojok bawah pohon mangga.
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
baiklah, aku kesana. honda jazz putih.
tak lama datang mobil Honda Jazz putih, dan perlahan kacanya mulai terbuka.
"ayo masuk." kata Pak Bayu
aku menghampiri mobil. lalu masuk kedalamnya.
"gimana? jawabannya?" tanyanya sambil memegang erat tanganku.
"emm.. jujur saja aku sudah lama suka sama bapak. tetapi bapak terlalu cuek dan aku takut untuk mendekati bapak. tambah lagi siswi siswi cewek yang selalu dekat bapak membuatku sangat cemburu. jadi, aku mau jadi pacar bapak." jawabku dengan tersenyum
"benarkah? terimakasih sayang." kata dia sambil emncium keningku.
"sekarang ayo ke jok belakang." ajaknya.
"ngapain?" tanyaku.
"melakukan apa yang pernah kita lakukan di sekolah" kata dia.
"enggak ah! sakit tau dasar ih." kataku sambil memukul pelan dadanya yang bidang.
"yaudah deh. jalan jalan aja ya." ajaknya
"iya." jawabku.
akhirnnya kita jalan jalan berkeliling kota. menikmati indahnya kota saat malam hari dan kita membeli beberapa pakaian di mall bahkan banyak orang yang memperhatikan kita saat di mall.
=========== TO PART 3========
REPOST. Ya ampun saya ngakak lihat tulisan saya sendiri. amburadul banget ya :v Sedikit info aja Part 4 sudah dalam proses publish yaa
"baik anak anak. bapak akan mengumumkan hasil UKK Matematika kalian. untuk tahun ini nilai terbaik didapat oleh Hendry. dengan nilai 95."kata pak Bayu.
Pak Bayu menatap ke arahku. aku hanya memalingkan wajah. aku tak bisa melihat wajahnya. dia yang telah mengambil virginityku. semua teman teman bertepuk tangan sambil memandang ke arahku. dan pelajaran pun dimulai.
====setelah pelajaran selesai===
tak terasa bel pulang sudah berbunyi. Pak Bayu menutup pertemuan hari ini dengan salam. lalu ia pergi ke kantornya. saat akan pulang, aku kebingungan. aku mencari ponselku
"huh sepertinya tadi ada disini deh. mana tinggal aku sendirian di kelas." gumamku
tiba tiba ada suara yang tak asing memanggil namaku. setelah ku lihat ternyata pak Bayu menghampiri aku. mungkin dia melihatku.
"kenapa Hend?" tanyanya.
"gak papa. udah ya aku mau pulang." kataku.
aku segera meninggalkannya. yang ada di pikiranku sekarang adalah menjauh darinya. aku sangat membencinya...!!!
"tunggu!" ternyata Pak Bayu memintaku untuk berhenti. dia menggenggam tanganku. erat sekali. dia membalikkan tubuhku. sekarang tubuhku dan tubuhnya saling berhadapan. aku mencoba berontak tapi sama saja. badannya kekar. aku susah untuk lepas dari dia. dia memelukku. erat sangat erat. dan mulai mendekatkan wajahnya. aku menjauhkan wajahku. perasaan takut, benci menjadi satu saat ku melihat wajahnya.
"pak, bapak mau apa? apa bapak belum puas udah ambil virginity ku?" kataku dengan nada agak meninggi.
terserah mau dia guruku atau siapapun itu. aku tak suka dengannya.
"sssttt.... bapak cuma mau minta maaf. bapak sudah keras sama kamu. Hendry mau kan maafin bapak?" tanyanya dengan suara lembut.
"entahlahpak. biar ku pikirkan. sekarang lepaskan aku. aku mau pulang." kataku.
akhirnya dia melepaskanku.
"emang kamu udah dijemput?" tanya Pak Bayu.
"aku naik angkot." kataku.
"biar bapak antar aja ya." katanya.
'huhhhh tak sudi aku kamu antar Bapak bapak hypersex.!!!' batinku.
"gak, aku bisa pulang sendiri pak" jawabku cuek.
"yakin? mau naik angkot? sekarang jam berapa?" tanyanya.
aku meihat ke jam dinding. ku lihat sudah jam 16:00 'waduhhh bagaimana aku bisa pulang?' batinku.
"yaudah ayo bareng bapak." kata Pak Bayu. dia menggenggam tanganku. aku hanya diam tak berkutik. selama menuju parkiran kita hanya diam. dan akhirnya kita sampai di parkira. dia memakai Helm dan menaiki motor Ninjanya.
"ayo naik" kata dia.
"tapi pak saya gabawa helm." jawabku.
"udah entar lewat jalan aman aja." jawabnya
akhirnya aku naik ke motornya. dan kita meninggalkan sekolah. selama di perjalanan aku menunjukkan jalan jalan yang menuju rumahku. dia mengendarai motornya dengan amat kencang. 'dasar guru gila' batinku. akhirnya kita pun sampai didepan rumahku.
"huhh makasih ya pak. tapi jangan ngebut gitu dong. neri tau." kataku. setelah turun dari motornya.
"hahaha iya deh. oh jadi ini rumah kamu?" tanyanya sambil melihat lihat rumahku.
rumahku memang sederhana. bahkan termasuk kecil.
"iya pak, ya seperti inilah ruamhku." jawabku.
"kapan kapan boleh main lah ya." tanyanya.
"iya deh." jawbaku dengan muka cemberut.
"yaudah bapak pamit dulu. oiya besok ada ulangan matematika. jadi belajar yang rajin." kata dia smabil mengenakan helm nya.
"iya pak."jawabku seadanya.
dia mengklakson dan melambaikan tangan padaku.
huhhhh capek banget hari ini. batinku sambil masuk ke rumah.
sampai di dalam ternyata ada kakak perempuanku.
"hey hendry siapa itu tadi?" tanyanya dengan wajah yang sangat penasaran.
"guru ku. kenapa?" jawabku dengan lemas.
"ganteng banget sih, siapa namanya? dia kesini lagi gak? tadi kok bisa dia kesini?" katanya dengan bertubi tubi.
"gatau ah capek." jawabku sambil meninggalkannya.
====paginya======
"buuu aku berangkat dulu ya." kataku.
aku segera menuju ke dapan rumah dan! ternyata Pak Bayu sudah ada di depan rumahku.
"hai selamat pagi." sapanya
"loh? bapak? ngapain disini?" tanyaku.
"jemput kamu lah. cepet ambil helm terus berangkat." jawabnya.
aku segera masuk mengambil helm dan lagi lagi kakak perempuanku menyuruhku untuk memintakan nomer hpnya. aku hanya mengacuhkannya. setelah mengambil helm aku segera kedepan.
"sudah siap?" tanyanya.
"ya pak." jawabku.
dan seperti biasa dia mengendarai motornya dengan sangat kencang.
sesampainya di sekolah banyak yang memerhatikan kita terutama siswi siswi perempuan yang keheranan melihatku berboncengan dengan pak Bayu.
"nanti teman temanmu kasih tau ada ulangan." kata dia setelah memarkirkan motornya.
"jadi? teman temanku? belum tau?" tanyaku.
"iya makannya kasih tau sana." jawabnya.
"itu namanya gak adil!" jawabku dengan kesal. dan aku meninggalkannya sendirian.
====dikelas===
"teman teman. nanti ada ulangan matematika kalian belajar ya, cepetan!" kataku.
dalam sekejap kelas pun jadi ramai. dan tak lama Pak Bayu pun masuk.
"pagi anak- anak. pagi ini bapak akan adakan ulangan. soal hanya 30 nomor. kerjakan dalm waktu 45 menit. Hendry, Ferdi bagikan soal dan lembar jawabnya. dan jangan sampai ada yang mencontek!" kata Pak Bayu sambil menunjukku dan Ferdi, teman sebangku ku.
aku dan Ferdi membagikan semua soal dan lembar jawab. setelah selesai Pak Bayu menyuruh kami semua mengerjakan soal.
====40 menit berlalu====
"Hend, nyontek dong." kata Ferdi
"nih." aku menyodorkan kertas jawabanku.
ternyata Pak Bayu melihat apa yang aku lakukan. dia mendekatiku dan Ferdi.
"kalian sudah selsai. boleh keluar." kata dia. dia mengambil kertas jawabanku dan Ferdi. aku dan Ferdi keluar menuju Kantin.
===5 menit===
aku duduk di kantin sendirian. Ferdi pergi bersama temannya yang berbeda jurusan. aku hanya duduk merenung memikirkan kebencianku terhadap Pak Bayu. tak lama banyak siswi wanita yang berkerumun. 'huh itu pasti Pak bayu' batinku. benar saja. Pak Bayu datang mengahmpiri ku.
"boleh duduk? tanyanya.
"sana." jawabku cuek
"Hend, bapak mau ngomong." kata dia
"ngomong aja ribet amat." kataku.
"bisa kita ke kursi pojok sana?" ajaknya
aku bngkit dan menuju kursi pojok
"apa?" tanyaku
"bapak sebenarnya suak sama kamu. Hendry mau gak jadi pacar bapak?" tanyanya.
DEG!!!!! Jantungku serasa berhenti berdetak. aku bangkit dari tempat dudukku.
"aku gabisa jawab sekarang. temui aku nanti malam di taman kota.ini nomor hpku. kalau sudah sampai di taman sms aku." jawabku smabil memberikan secarik kertas. dan akupun meninggalkannya.
====malamnya di taman kota====
beep beepp.. ponsel ku bergetar.
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
Aku sudah di taman kota. dimana kamu Hend?
Bayu
Reply
To : 085467335467
Aku dibangku pojok bawah pohon mangga.
1 NEW MESSAGE
From : 085467335467
baiklah, aku kesana. honda jazz putih.
tak lama datang mobil Honda Jazz putih, dan perlahan kacanya mulai terbuka.
"ayo masuk." kata Pak Bayu
aku menghampiri mobil. lalu masuk kedalamnya.
"gimana? jawabannya?" tanyanya sambil memegang erat tanganku.
"emm.. jujur saja aku sudah lama suka sama bapak. tetapi bapak terlalu cuek dan aku takut untuk mendekati bapak. tambah lagi siswi siswi cewek yang selalu dekat bapak membuatku sangat cemburu. jadi, aku mau jadi pacar bapak." jawabku dengan tersenyum
"benarkah? terimakasih sayang." kata dia sambil emncium keningku.
"sekarang ayo ke jok belakang." ajaknya.
"ngapain?" tanyaku.
"melakukan apa yang pernah kita lakukan di sekolah" kata dia.
"enggak ah! sakit tau dasar ih." kataku sambil memukul pelan dadanya yang bidang.
"yaudah deh. jalan jalan aja ya." ajaknya
"iya." jawabku.
akhirnnya kita jalan jalan berkeliling kota. menikmati indahnya kota saat malam hari dan kita membeli beberapa pakaian di mall bahkan banyak orang yang memperhatikan kita saat di mall.
=========== TO PART 3========
REPOST. Ya ampun saya ngakak lihat tulisan saya sendiri. amburadul banget ya :v Sedikit info aja Part 4 sudah dalam proses publish yaa
CERITA CINTA GAY : Aku dan Guru Matematika part 1 (Pengalamn sex pertamaku bersama Pak Bayu)
Siang itu aku melangkah menuju ruang bapak Bayu. dia adalah guru
Matematika ku. teman temanku bilang aku harus segera ke ruangannya untuk
remidial. huhhh mana mungkin aku remidial? padahal nilaiku selalu
bagus. pak Bayu adalah guru yang paling tampan di sekolah. dia adalah
guru muda. umurnya mungkin sekitar 25 tahun. banyak siswi perempuan
mengidolakannya. tetapi dia adalah orang yang cuek.akhirnya aku sampai
di depan ruangannya. Tokk.. tokk.. aku mengetuk pintu.
"ya masuk!" terdengar suara berat khas lelaki dari dalam ruangan. aku masuk ke ruang pak Bayu.
"permisi pak? kata teman teman saya disuruh keruang bapak. ada apa ya pak?" tanyaku dengan agak bingung.
"oh kamu Devan. begini, nilaimu ujian kenaikan kelas dibawah KKM. apa kamu mau remidial?" tanya nya dengan wajah yang cuek dan masih menghisap rokoknya.
"eumm... pasti pak." jawabku semangat.
"tapi.. remidial saya berbeda." jawabnya dengan cuek.
"apapun itu pasti saya lakukan pak" jawabku.
"baik kalau gitu. kamu hisap penis saya." kata bp Bayu sambil memegang selangkangannya. sudah terlihat jelas penisnya menegang.
"a.. a.. apa apaan ini pak? remidial macam apa ini?" jawabku
"kamu gak mau? baiklah. akan bapak tulis nilaimu seadanya." kata dia.
"sebentar pak! bagaimana jika ada yang melihat?" kataku
"tidak akan ada. disini tidak ada CCTV. sedangkan pintu dan jedela jauh dari sini. cepatlah!" kata dia.
akun berlutut di hadapannya. tanganku mulai membuka retsleting nya. ku lihat penisnya yang menegang sangat keras. walau hanya dari celana dalamnya.
"cepat buka sayang ahh.." katanya.
ku buka celana dalamnya. dan seketika keluarlah senjatanya yang amat besar. mungkin sekitar 18 cm dan lebarnya 4 cm an.
"kulum itu sayang. ahh" dia menggigit bibir bawahbya.
dengan sedikit keraguan aku mulai memasukkan penisnya ke mulutku. ada sensasi aneh yang belum pernah ku rasakan. pahit, asin dan amis menjadi satu. aku mulai mengulumnya. ku dengar erangan pak Bayu. ku terus mengulumnya sampai dekitar 10 menit. tiba tiba pak Bayu menyuruhku menghentikan aktivitasku mengulum penisnya.
"kamu berdiri disana!" perintahnya sambil menunjuk ke depang.
aku berdiri di depannya. "copot semua seragammu" kata pak Bayu.
"Ba Baik pak" jawabku.
dengan ragu aku melepas seragamku.setelah ku melepas seragam. dia mendekatiku. aku berdebar debar sangat kencang. dia berlutu di hadapanku.
"emm.. penis yang lumayan" gumamnya. tak lama aku merasakan ada sensasi aneh di penisku. dan! pak Bayu mengulum penisku. "Ashhh ahhh pak. ahhh" aku mendesah sejadi jadinya. tak lama dia menghentikan aksinya. dia kembali menuju mejanya. dia duduk di kursinya.
"sini!" kata dia. dan aku mendekat.
"masukkan ini ke Butt mu" Butt(bokong).
"ta tapi itu besar sekali pak" kataku dengan takut.
"cepat!" kata dia dengan suara meninggi.
aku segera memasukkan penisnya ke butt ku.ARRRGGGGHHHHH..... rasanya sakit sekali. setelah masuk. pak Bayu memaju mundurkan penisnya. dia mengentotku! aku kesakitan
"pak ahhh sakit pak ahh. hiks hiks" kataku, tak sadar aku menangis.
"sabar sayang. bentar lagi enakan." katanya sambil mengenjotku. semakin lama gerakannya semakin cepat. dan benar saja kata dia. rasanya memang makin lama lebih enakan. sampai tak lama aku keluar.
"pakkk aku.., mau keluar ahhhhh..." kataku. Crroootttt... pejuhku keluar lumayan banyak.
"ahhh.. ba pak juga." kata dia. dan ahhhh ahhh ahh arghhhh crooott crooot crooottt. ku rasakan penisnya menyembur di dalam buttku. dan kurasakan penisnya berdenyut denyut.
aku turun dari pangkuannya. badanku terasa lemas dan aku duduk lemas di lantai. dia berdiri memakai celananya dan membersihkan bekas pejuhku dengan kain.
"apa yang bapak lakuakn ke aku. hiks hiks hiks." kataku menangis.
"ini, pakai dan kembali ke kelasmu. nanti saya akan masuk ke kelasmu." kata dia sambil melempar seragam ke arahku.
"ba baik pak." jawabku dan aku langsung memakai seragamku. setelah aku memakai seragam. aku meminta izinn untuk keluar.
"pak saya keluar dulu." kataku sambil terisak.
aku menuju toilet. di dalam toilet aku menangis sejadi jadinya. setelah itu aku kembail ke kelas
=======to part 2=======
Maaf atas cerbung alay pertama ini :3
"ya masuk!" terdengar suara berat khas lelaki dari dalam ruangan. aku masuk ke ruang pak Bayu.
"permisi pak? kata teman teman saya disuruh keruang bapak. ada apa ya pak?" tanyaku dengan agak bingung.
"oh kamu Devan. begini, nilaimu ujian kenaikan kelas dibawah KKM. apa kamu mau remidial?" tanya nya dengan wajah yang cuek dan masih menghisap rokoknya.
"eumm... pasti pak." jawabku semangat.
"tapi.. remidial saya berbeda." jawabnya dengan cuek.
"apapun itu pasti saya lakukan pak" jawabku.
"baik kalau gitu. kamu hisap penis saya." kata bp Bayu sambil memegang selangkangannya. sudah terlihat jelas penisnya menegang.
"a.. a.. apa apaan ini pak? remidial macam apa ini?" jawabku
"kamu gak mau? baiklah. akan bapak tulis nilaimu seadanya." kata dia.
"sebentar pak! bagaimana jika ada yang melihat?" kataku
"tidak akan ada. disini tidak ada CCTV. sedangkan pintu dan jedela jauh dari sini. cepatlah!" kata dia.
akun berlutut di hadapannya. tanganku mulai membuka retsleting nya. ku lihat penisnya yang menegang sangat keras. walau hanya dari celana dalamnya.
"cepat buka sayang ahh.." katanya.
ku buka celana dalamnya. dan seketika keluarlah senjatanya yang amat besar. mungkin sekitar 18 cm dan lebarnya 4 cm an.
"kulum itu sayang. ahh" dia menggigit bibir bawahbya.
dengan sedikit keraguan aku mulai memasukkan penisnya ke mulutku. ada sensasi aneh yang belum pernah ku rasakan. pahit, asin dan amis menjadi satu. aku mulai mengulumnya. ku dengar erangan pak Bayu. ku terus mengulumnya sampai dekitar 10 menit. tiba tiba pak Bayu menyuruhku menghentikan aktivitasku mengulum penisnya.
"kamu berdiri disana!" perintahnya sambil menunjuk ke depang.
aku berdiri di depannya. "copot semua seragammu" kata pak Bayu.
"Ba Baik pak" jawabku.
dengan ragu aku melepas seragamku.setelah ku melepas seragam. dia mendekatiku. aku berdebar debar sangat kencang. dia berlutu di hadapanku.
"emm.. penis yang lumayan" gumamnya. tak lama aku merasakan ada sensasi aneh di penisku. dan! pak Bayu mengulum penisku. "Ashhh ahhh pak. ahhh" aku mendesah sejadi jadinya. tak lama dia menghentikan aksinya. dia kembali menuju mejanya. dia duduk di kursinya.
"sini!" kata dia. dan aku mendekat.
"masukkan ini ke Butt mu" Butt(bokong).
"ta tapi itu besar sekali pak" kataku dengan takut.
"cepat!" kata dia dengan suara meninggi.
aku segera memasukkan penisnya ke butt ku.ARRRGGGGHHHHH..... rasanya sakit sekali. setelah masuk. pak Bayu memaju mundurkan penisnya. dia mengentotku! aku kesakitan
"pak ahhh sakit pak ahh. hiks hiks" kataku, tak sadar aku menangis.
"sabar sayang. bentar lagi enakan." katanya sambil mengenjotku. semakin lama gerakannya semakin cepat. dan benar saja kata dia. rasanya memang makin lama lebih enakan. sampai tak lama aku keluar.
"pakkk aku.., mau keluar ahhhhh..." kataku. Crroootttt... pejuhku keluar lumayan banyak.
"ahhh.. ba pak juga." kata dia. dan ahhhh ahhh ahh arghhhh crooott crooot crooottt. ku rasakan penisnya menyembur di dalam buttku. dan kurasakan penisnya berdenyut denyut.
aku turun dari pangkuannya. badanku terasa lemas dan aku duduk lemas di lantai. dia berdiri memakai celananya dan membersihkan bekas pejuhku dengan kain.
"apa yang bapak lakuakn ke aku. hiks hiks hiks." kataku menangis.
"ini, pakai dan kembali ke kelasmu. nanti saya akan masuk ke kelasmu." kata dia sambil melempar seragam ke arahku.
"ba baik pak." jawabku dan aku langsung memakai seragamku. setelah aku memakai seragam. aku meminta izinn untuk keluar.
"pak saya keluar dulu." kataku sambil terisak.
aku menuju toilet. di dalam toilet aku menangis sejadi jadinya. setelah itu aku kembail ke kelas
=======to part 2=======
Maaf atas cerbung alay pertama ini :3
CERITA CINTA GAY: Aku dan guru matematika part 4 (Dimulai?)
Malam ini.. Rasanya dingiiiinn sekali. Seakan udara mengerti apa yang aku rasakan. Hatiku ini terasa hancur. Sakit! Sakit sekali!!. Kenapa?! Mengapa!? Mengapa ia lakukan ini kepadaku?! Apa semua janjinya hanya tipuan agar aku mau memberikan tubuhku untuknya? Hikss hikss. Air jernih nan suci bergelimang dipipi mulusku. Terus jatuh membasahi bantal empukku. Ya Tuhan benarkah ini? Apa dia sadar yang ia lakukan? Mengapa ia tega padaku? Tak mungkin! Hiks hiks. Tangan kekar yang melingkar dipinggangku ini. Bagai rantai panas yang mengikat tubuhku. Rasanya semua rasa sayang ini. Hilang. Tak ada lagi rasa cinta. Yang tersisa hanya rasa kecewa. Pria kekar yang sedang tidur telanjang disampingku ini. Ternyata ia tak lebih dari sekedar bajingan. Ternyata dia sama saja dengan gay lain. Ternyata benar apa kata gay lain. Jika kau hidup sebagai gay. Jangan pernah gunakan hatimu dalam hubunganmu. Aku terlalu bodoh mempercayai adanya cinta di dunia gay ini.
Malam ini terasa panjang sekali. Udara dingin, hujan lebat, gemuruh petir. Rasanya bumi sedang memporak porandakan dirinya. Apa bumi merasakan yang aku rasakan? Apa dia menyayangiku hingga doa berbuat seperti ini? Gemuruh petir dan deras hujan semakin lama memudar. Suaranya mulai menghilang tak terjamah telingaku. Sinar hangat mulai menembus kaca jendelaku. Hangat sekali. Suara ayam jago pertanda fajar telah datang pun terdengar layaknya bel pertanda sekolah. Sang bulan yang elok telah menyelesaikan tugasnya.
"Emmhh.. Morning honey." ucap Bayu dengan nada manja. Dia mengecup pipiku dengan lembutnya. Sensasi sentuhan bibir kenyalnya dipipiku itu terasa nyaman sekali. Ahh sudahlah dia tak mencintaiku. Aku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Honey..." ucap bayu. Sepertinya dia bingung mengapa aku begini.
"Hey.. Kamu kenapa? Matamu sembab. Kamu nangis? Cerita sayang. Kamu kenapa?" bayu membalikkan tubuhku. Dia nampak khawatir dengan keadaanku. Sepertinya dia takut hal buruk menimpaku. Cihh... Kau aktor yang hebat Bayu..!!!!
"Gak. Aku gak papa. Aku mau mandi.." jawabku dengan singkat. Aku segera bangkit dari tempat peristirahatanku yang bagaikan neraka itu. Aku langkahkan kaki rampingku menuju ke kamar mandi.
----Bayu POV---
"Aneh. Kenapa dengan dia? Kemarin dia baik2 saja. Dan semalampun kami masih sempat berhubungan badan. Apa ini salahku? Tak mungkin. Kalau iya mana mungkin semalam dia mau berhubungan denganku." batinku.
"Hoaahhh... Jam berapa ini.." kataku. Aku mencari ponselku. Haduh aku lupa dimana menaruhnya. Emmm permainannya semalam membuatku melupakan segalanya. Aku merasa hidup dalam mimpi. Haha. Lama sekali aku mencari benda tipis persegipanjang ku itu. Bawah ranjang. Diatas ranjang. Bawah selimut. Bawah bantal. Sia sia saja aku mencarinya. Ahhh gotcha!!! Aku melihat benda yang menyebalkan itu dimeja dekat tempat tidur Hendry. Segera saja aku merangkak kearah benda itu. Grab grab grab. Ahh ketemu juga haha *nyess*
"Lohh.. Apa ini? Basah? Bocor ya?" aku kebingungan. Mengapa sisi kasur ini basah? Apa karena semalam Hujan jadi basah? Berarti?! Semalam? Hendry tidur memelukku?!! Ahh Tuhan.. Hahaha senang sekali aku. Kalau saja aku bangun. Sudah kulumat habis tubuhnya untuk kedua kalinya semalam. Ah. Aku sampai lupa. Jam berapa ini" kataku. Aku hidupkan layar 5inch ku. Jam 05:47. Sudah pagi rupanya. Cepat sekali. Tunggu dulu. Tak ada notif satupun? Sms? Telp? Tumben dia tak ribut mencariku. Padahal seharian aku tak mengabarinya. Apa dia bosan?! Hahh.. syukurlah jadi aku bisa berkonsentrasi pada hubunganku dengan Hendry. Tanpa ada gangguan. Hahaha. Eemmhh.... Aku lapar sekali. Apa mertuaku sudah masak? *eemmhh. Bau wangi sekilas tercium dihidungku. Bagai parade manusia yang membawa rentetan makanan jumbo yang sangat lezat*. Emmm bau harum apa ini. Enak sekali baunya. Ahh pasti Hendry memasak sarapan untukku? Tapi tadi dia bilang mau ke kamar mandi? ohh dia ingin memberiku kejutan. hahaha. Sweet juga dia. Haha... Segera aku memakai pakaian ku dengan lengkap. Kemeja, celana, check √. Aku sudah siap dengan setelan lengkapku. Baru saja aku akan melangkahkan kaki keluar kamar. Namun perhatianku tertuju pada cermin besar yang ada dilemri pakaian kekasih tersayangku. Aku langkahkan kaki ku ke arah cermin besar di lemari.. Badan tegapku ditambah wajah tampanku membuat aku sangat terlihat menawan. Pantas saja murid muridku terkesima denganku. Semua orang menggodaku. Gay, waria, wanita. Semua kegatelan denganku. Aihh.. Sepertinya aku mulai terpesona dengan tubuhku sendiri. Andai saja aku punyaa kembaran. Aku akan pacari dia. Bersamanya setiap waktu. Dan bersetubuh dengannya setiap malam. Ohh tidak tidak. Tipeku adalah pria lembut seperti Hendri. Sikapnya yang bisa membuatku tunduk padanya. padahal ia tak mengeluarkan kata kasar apapun. bhakan tak membentak. ntahlah sihir apa yang dia buat untuk memikatku. Oiya... aku lupa... akukan mau kedapur. kebanyakan ngaca nih hahaha. aku mengendap endap ke luar kamar. perlahan... perlahan.. dan tenang aku takut dia tau aku mendekatinya. huuhhh aku bagai maling ayam hahaha. hap. hap. hap. *Bwaaaaa* *aaaa* aku kageti sosok mungil didepan kompor tersebut dengan suara kerasku. suara jeritan kaget itu terdengar sangat keras ditelingaku. apa aku sudah keterlaluan mengagetinya? hahaha. ehhh ehh tunggu tunggu? Inikan?
"Ehh.. Pak Bayu ini bikin kaget aja deh ih nakal ih. hihihi." Ucap wanita centil ini sambil mencubiti perut sixpack ku. arghh lancang sekali wanita ini! tubuhku hanya milik Hendry seorang!
"Hehehe. Maaf ya Mba Fitri. saya kira Hendry. hehe." Ucapku dengan nada datar, sedikit kesal, dan malu.
"Hahaha Hendry lagi mandi pak. eh eh itu dia." kata Fitri dengan nada yang ia buat layaknya dia adalah seorang putri raja. ia menunjuk kearang pria mungil yang baru saja keluar dari kamar mandi. waw. ia hanya mengenakan handuk dipinggangnya. badan mungilnya yang rata tanpa tonjolan otot membuat ia terlihat menggemaskan.
"kenapa nunjuk aku?" Ucap Hendry dengan wajah datar.
"ini.. pak bayu nyariin kamu loh." Jawab Fitri dengan "SOK CANTIK"
"Ohh..." ucap Hendry dengan datar. ia segera beranjak dari tempat ia berdiri. menuju kamar yang letaknya tak jauh dari kamar mandinya. Aku segera ikut membututinya menuju kekamar. emmm bau wangi tubuhnya sangat menggodaku. *sreettt* Hendry menutup pintu dengan lembut. kuraih badan mungilnya. kudekap sangat erat. kuhirup wangi badannya. emmhh sepertinya ia menggunakan sabun mawar. harumnya. kugigit perlahan lehernya. ku jilat lehernya dengan sedikit menggoda.
"sudahlah..." Ucap Hedry. kali ini dia menolak ajakanku. kenapa? tumben sekali?
"Kamu kenapa sayang.. tumben cuek banget sama aku?" Tanyaku. aku tak mengerti kenapa ia bersikap begini padaku? Apa salahku?
Malam ini terasa panjang sekali. Udara dingin, hujan lebat, gemuruh petir. Rasanya bumi sedang memporak porandakan dirinya. Apa bumi merasakan yang aku rasakan? Apa dia menyayangiku hingga doa berbuat seperti ini? Gemuruh petir dan deras hujan semakin lama memudar. Suaranya mulai menghilang tak terjamah telingaku. Sinar hangat mulai menembus kaca jendelaku. Hangat sekali. Suara ayam jago pertanda fajar telah datang pun terdengar layaknya bel pertanda sekolah. Sang bulan yang elok telah menyelesaikan tugasnya.
"Emmhh.. Morning honey." ucap Bayu dengan nada manja. Dia mengecup pipiku dengan lembutnya. Sensasi sentuhan bibir kenyalnya dipipiku itu terasa nyaman sekali. Ahh sudahlah dia tak mencintaiku. Aku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Honey..." ucap bayu. Sepertinya dia bingung mengapa aku begini.
"Hey.. Kamu kenapa? Matamu sembab. Kamu nangis? Cerita sayang. Kamu kenapa?" bayu membalikkan tubuhku. Dia nampak khawatir dengan keadaanku. Sepertinya dia takut hal buruk menimpaku. Cihh... Kau aktor yang hebat Bayu..!!!!
"Gak. Aku gak papa. Aku mau mandi.." jawabku dengan singkat. Aku segera bangkit dari tempat peristirahatanku yang bagaikan neraka itu. Aku langkahkan kaki rampingku menuju ke kamar mandi.
----Bayu POV---
"Aneh. Kenapa dengan dia? Kemarin dia baik2 saja. Dan semalampun kami masih sempat berhubungan badan. Apa ini salahku? Tak mungkin. Kalau iya mana mungkin semalam dia mau berhubungan denganku." batinku.
"Hoaahhh... Jam berapa ini.." kataku. Aku mencari ponselku. Haduh aku lupa dimana menaruhnya. Emmm permainannya semalam membuatku melupakan segalanya. Aku merasa hidup dalam mimpi. Haha. Lama sekali aku mencari benda tipis persegipanjang ku itu. Bawah ranjang. Diatas ranjang. Bawah selimut. Bawah bantal. Sia sia saja aku mencarinya. Ahhh gotcha!!! Aku melihat benda yang menyebalkan itu dimeja dekat tempat tidur Hendry. Segera saja aku merangkak kearah benda itu. Grab grab grab. Ahh ketemu juga haha *nyess*
"Lohh.. Apa ini? Basah? Bocor ya?" aku kebingungan. Mengapa sisi kasur ini basah? Apa karena semalam Hujan jadi basah? Berarti?! Semalam? Hendry tidur memelukku?!! Ahh Tuhan.. Hahaha senang sekali aku. Kalau saja aku bangun. Sudah kulumat habis tubuhnya untuk kedua kalinya semalam. Ah. Aku sampai lupa. Jam berapa ini" kataku. Aku hidupkan layar 5inch ku. Jam 05:47. Sudah pagi rupanya. Cepat sekali. Tunggu dulu. Tak ada notif satupun? Sms? Telp? Tumben dia tak ribut mencariku. Padahal seharian aku tak mengabarinya. Apa dia bosan?! Hahh.. syukurlah jadi aku bisa berkonsentrasi pada hubunganku dengan Hendry. Tanpa ada gangguan. Hahaha. Eemmhh.... Aku lapar sekali. Apa mertuaku sudah masak? *eemmhh. Bau wangi sekilas tercium dihidungku. Bagai parade manusia yang membawa rentetan makanan jumbo yang sangat lezat*. Emmm bau harum apa ini. Enak sekali baunya. Ahh pasti Hendry memasak sarapan untukku? Tapi tadi dia bilang mau ke kamar mandi? ohh dia ingin memberiku kejutan. hahaha. Sweet juga dia. Haha... Segera aku memakai pakaian ku dengan lengkap. Kemeja, celana, check √. Aku sudah siap dengan setelan lengkapku. Baru saja aku akan melangkahkan kaki keluar kamar. Namun perhatianku tertuju pada cermin besar yang ada dilemri pakaian kekasih tersayangku. Aku langkahkan kaki ku ke arah cermin besar di lemari.. Badan tegapku ditambah wajah tampanku membuat aku sangat terlihat menawan. Pantas saja murid muridku terkesima denganku. Semua orang menggodaku. Gay, waria, wanita. Semua kegatelan denganku. Aihh.. Sepertinya aku mulai terpesona dengan tubuhku sendiri. Andai saja aku punyaa kembaran. Aku akan pacari dia. Bersamanya setiap waktu. Dan bersetubuh dengannya setiap malam. Ohh tidak tidak. Tipeku adalah pria lembut seperti Hendri. Sikapnya yang bisa membuatku tunduk padanya. padahal ia tak mengeluarkan kata kasar apapun. bhakan tak membentak. ntahlah sihir apa yang dia buat untuk memikatku. Oiya... aku lupa... akukan mau kedapur. kebanyakan ngaca nih hahaha. aku mengendap endap ke luar kamar. perlahan... perlahan.. dan tenang aku takut dia tau aku mendekatinya. huuhhh aku bagai maling ayam hahaha. hap. hap. hap. *Bwaaaaa* *aaaa* aku kageti sosok mungil didepan kompor tersebut dengan suara kerasku. suara jeritan kaget itu terdengar sangat keras ditelingaku. apa aku sudah keterlaluan mengagetinya? hahaha. ehhh ehh tunggu tunggu? Inikan?
"Ehh.. Pak Bayu ini bikin kaget aja deh ih nakal ih. hihihi." Ucap wanita centil ini sambil mencubiti perut sixpack ku. arghh lancang sekali wanita ini! tubuhku hanya milik Hendry seorang!
"Hehehe. Maaf ya Mba Fitri. saya kira Hendry. hehe." Ucapku dengan nada datar, sedikit kesal, dan malu.
"Hahaha Hendry lagi mandi pak. eh eh itu dia." kata Fitri dengan nada yang ia buat layaknya dia adalah seorang putri raja. ia menunjuk kearang pria mungil yang baru saja keluar dari kamar mandi. waw. ia hanya mengenakan handuk dipinggangnya. badan mungilnya yang rata tanpa tonjolan otot membuat ia terlihat menggemaskan.
"kenapa nunjuk aku?" Ucap Hendry dengan wajah datar.
"ini.. pak bayu nyariin kamu loh." Jawab Fitri dengan "SOK CANTIK"
"Ohh..." ucap Hendry dengan datar. ia segera beranjak dari tempat ia berdiri. menuju kamar yang letaknya tak jauh dari kamar mandinya. Aku segera ikut membututinya menuju kekamar. emmm bau wangi tubuhnya sangat menggodaku. *sreettt* Hendry menutup pintu dengan lembut. kuraih badan mungilnya. kudekap sangat erat. kuhirup wangi badannya. emmhh sepertinya ia menggunakan sabun mawar. harumnya. kugigit perlahan lehernya. ku jilat lehernya dengan sedikit menggoda.
"sudahlah..." Ucap Hedry. kali ini dia menolak ajakanku. kenapa? tumben sekali?
"Kamu kenapa sayang.. tumben cuek banget sama aku?" Tanyaku. aku tak mengerti kenapa ia bersikap begini padaku? Apa salahku?
"Heheh.. Salah? Ntahlah." jawabnya dengan nada cuek. Dan dingin.
Hari ini Hendry nampak sangat berbeda. Sifatnya yang mengasikkan ntah hilang kemana. Tak ada lagi celoteh dari bibir mungilnya itu. Benda merah seksi itu senantiasa tertutup selama kami bersama. Bahkan saat kita akan berangkat ke sekolah bersama, ia menolak ajakanku. Ahh apa anak ini punya pria lain? Tidak! Harus hanya aku yang boleh menjaganya.
****
-HENDRY POV-
Hembus angin sepoi, pepohonan yang rindang, dan hawa hening ini, terasa sangat membuatku nyaman. Nyaman, heh... Rasa yang dulu seseorang ciptakan saat aku bersamanya. Namun sekarang? Pria itu membawaku ke padang pasirnya. Huh.. Ini tempatku menghabiskan waktu bersamanya jika kami berdua istirahat. Saat ia tak ada kelas mengajar. Dia sering memberiku banyak kejutan dulu. Hihi. Coklat, bunga, pizza, haha banyak sekali yang sudah ia bawakan untukku. Eittzz... Itu atas keinginannya! Bukan aku yang minta! Huhh.. Ahhh.. Aku.. Aku.. Tidak tidak.. dia sudah menyakitiku. Aku harus melupakannya. Aku tak boleh mencintainya lagi. Tapi.. Aku masih mencintainya.. Tapi dia sudah menyakitiku.. Tuhann aku harus apa.
"Mengeluh, menangis, dan bersedih. Hah.. Manusia."
'Ahh~~ siapa yang bicara?' batinku. Aku baru saja mendengar suara pria yang terdengar sangat mengejek. Iya! Dia menyindirku. Dia belum tau seperti apa bila aku marah bukan. Ku cari sosok pria tersebut.. Diantara pohon... Diantara bunga. And gotcha! Pria itu! Dia sedang asik duduk dan membaca bukunya. Tunggu, apamungkin dia? Tapi tidak ada orang lain lagi. Hanya aku dan dia ditaman ini.
"Hey kau siapa?!" tanyaku.
"Merah, Putih, atau Kuning. Bukankah bunga selalu memiliki harum yang sama?". Jawabnya
"Jangan menjawab seaneh itu. Aku tak mengerti!" kataku jengkel. Kau juga pasti jengkel kan? Jika kau bertanya. Malah dijawab dengan seabsurd itu.
"Kerikil kecil dipinggir jalan. Akankah kau memungutnya?" jawabnya. Lagi lagi dia menjawab dengan bahasa alien nya. Aaarghhh
"Heyy. Jangan main main. Tutup bukumu dan tunjukkan wajahmu padaku" kataku lebih berani. Kesabaranku habis! Aku tak bisa lagi mendengarkan ucapan anehnya. Aku coba bangkit. Dan mulai mendekatinya. Perlahann.. Perlaban.. 6 langkah lagi aku sampai didepannya. Tapi.
"Tap... Tap.. Tap.. Jangan dekati jamur asing dikebunmu. Kau tak tau jamur itu beracun atau tidak bukan. Bagai angin, yang keberadaanya tak diduga. Aku menyelam ke suara dibaliknya." ucap pria tersebut. Dia bangkit dan langsung pergi meninggalkanku. Ahh tidak. Dia tau aku berusaha mendekatinya. Sial! Suatu saat aku pasti tau siapa kau. Kau kan murid sini juga. Terlihat dari seragam yang kau pakai. Sama persis denganku!
"Hendry!"
Minggu
yang kucinta, Pohon Mawar. [REAL STORY FROM READERS]
Krriiinngggg Kriiinnggg Kriiinngggg.. Kriiinnggg Suara berisik menyebalkan itu terdengar lagi dipagi ini. aahhhhhh rasanya, kuping ini mau pecah mendengar suara itu. suara yang tak ada bagusnya sama sekali. hanya suara memekikkan teling bagai suara waria tergrebek satpol pp. heuhhh *Bruaakkk* kupukul sumber suara itu dengan sekuat tenaga. haaahhh... akhirnya... suara itu hilang... emmmhhhhhh.... aku bergeliat bagai anak kucing yang baru saja menghirup udara. ahhh nyaman rasanya hidup. senang rasanya bisa merebahkan badan dikasur ini terus menerus. tanpa harus menghadapi dunia yang penuh dengan rasa sakit.. ahhhh~~~ sekarang aku aman... takkan ada yang menggangguku... hhhmmmhh.... ..... ..... ..... "Ferdinan!!!!! bangun udah pagi. kamu ini gimana. ini hari senin! cepat! bangun kamu nanti kesiangan...!" *ngggiiingggggg* aahhh....Mimpiku! ahhh kemana taman permen? kemana danau coklat? hilang! ahhh mereka kemana! ku lihat cahaya putih menyilaukan didepanku.. ahhh jreng jrengg... "Ahhhhh!!!! mama! aku gamau bangun.. aku mau tidur.. maaaa..." kataku malas, kuraih selimutku. selimut lembut yang terus menutupiku.
"Ferdinan Reno Juniarta! bangun!" suara mamaku terdengar bagai suara raksasa Titan yang akan memakanku hidup hidup. Mengerikan!
"iya ma.. Ferdi bangun.." dengan semangat zero, dan rasa putus asa tinggi aku bangkit dari tempat tidurku. menuju kamar mandi yang ada dilamakamar ku. haehhh.. mandi lagi. sebel. kenapa si harus ada senen?!
kutinggalkan mama yang sedang merapihkan kamarku. membereskan kasurku, memunguti bangkai jam alarm yang kupukul tadi. dan segala barang2 yang berserakan dalam kamar.
******
"Sayangg... makannya dihabiskan yaa." kata mamaku. beliau menaruh 2centong nasi dan lauk pauk keatas piringku. waaahhh lezat nyaaa... waaaahhh.... Bercanda! aku gak mau makan. rasanya hidupku tak butuh hal tak penting itu huh.
"Maaaa.... itu banyak tauu... gamau ahhh.. ntar perut aku meledak." jawabku dengan nada imut. gausah protes.. aku memang imut kok haha
"Fer... habisin, nanti langsung berangkat ya." Suara khas lelaki terdengar ditelingaku. ya! suara itu berasal dari kursi samping meja. pria tegap yang sedang duduk dan asyik melahap makanan dipirngnya. Papaku.
"iya pah... " aku hanya bisa menuruti apa kata papaku. bisa bisa monster dalam tubuhnya muncul jika tak aku lakukan apa perkataanya..
"Ferdinan Reno Juniarta! bangun!" suara mamaku terdengar bagai suara raksasa Titan yang akan memakanku hidup hidup. Mengerikan!
"iya ma.. Ferdi bangun.." dengan semangat zero, dan rasa putus asa tinggi aku bangkit dari tempat tidurku. menuju kamar mandi yang ada dilamakamar ku. haehhh.. mandi lagi. sebel. kenapa si harus ada senen?!
kutinggalkan mama yang sedang merapihkan kamarku. membereskan kasurku, memunguti bangkai jam alarm yang kupukul tadi. dan segala barang2 yang berserakan dalam kamar.
******
"Sayangg... makannya dihabiskan yaa." kata mamaku. beliau menaruh 2centong nasi dan lauk pauk keatas piringku. waaahhh lezat nyaaa... waaaahhh.... Bercanda! aku gak mau makan. rasanya hidupku tak butuh hal tak penting itu huh.
"Maaaa.... itu banyak tauu... gamau ahhh.. ntar perut aku meledak." jawabku dengan nada imut. gausah protes.. aku memang imut kok haha
"Fer... habisin, nanti langsung berangkat ya." Suara khas lelaki terdengar ditelingaku. ya! suara itu berasal dari kursi samping meja. pria tegap yang sedang duduk dan asyik melahap makanan dipirngnya. Papaku.
"iya pah... " aku hanya bisa menuruti apa kata papaku. bisa bisa monster dalam tubuhnya muncul jika tak aku lakukan apa perkataanya..
"Sekolahnya yang semangat ya sayangn ya. Masalah yang itu di*mah...!!!*" belum selesai ibuku berbicara, aki segera menengahk kata katanya.. Ahh kata kata yang sangat kubenci untuk kudengar! Aku tau beliau akan membicarakan hal 'itu' aku tak ingin membicarakannya lagi. Aku tak mau. Biarkan aku lupakan hal 'itu'
"Mah.. Udah. Aku gak mau inget." kataku dengan nada yang serius.
"Iya sayang. Maaafin mamah ya. Muahh" ucap mama dengan nada yang lembut. Mungkim ia memang menyesal? Atau? Pura2. Ntahlah. Yaang penting dia sudah tak membicarakan hal itu lagi..
"Yaudah ayo sayang brangkat." ajak papahku. Aku segera memakai tasku. Aku pamit ke ibuku. Ku cium tangan halusnya. Dan dia membalas nya dengan kecupan lembut dijidatku.
*****...*****
"Ekhmm... Anak2 bapak mau perkenalkan kalian ke teman baaru kalian. Teman kalian ini pindahan jauh dari jakarta. Bapak mohon kepada kalian. Kalian harus bersikap baik kepada teman baru kalian ini. Jangan sampai ada yang berbuat buruk kepadanya. Selebihnya, kalian bisa kenalan sendiri dengan dia" ucap guru pria setengah baya tinggi yang nampak sangat berwibawa itu.
"Ayo silahkan perkenalkan dirimu.." Pak guru tampan tersebut menyuruhku untuk memperkenalkan diriku ke anak2 dikelasku. Huhh.. Malu aku.. Bagaimana ini.
"Emm.. Hai." sapaku mencoba membuka percakapan.
"Haii.." jawab beberapa murid dikelas. Yaa. Beberapa saja. Hanya sebagian dari mereka yang menjawab sapaanku. Lainnya? Lainnya memilih menyibukkan diri dengan hal lain. Hp, buku, main2. Ahh mama, ini pasti akan jadi sekolah yang berat.
"Namaku Ferdinan Reno Juniarta. Kalian bisa memanggilku Ferdi atau Reno. Aku 17 tahun. Aku dari jakarta. Semoga teman2 bisa menerimaku disini ya. Salam kenal." ucapku dengan gugup.. Huhh perkenalan apa itu? Ahh biarlah. Toh mereka tak peduli. Jadi, tidak masalah kan?
"Ihhh Ferdi imut banget siihhh. Jadian yukkk... Ihh imut imuttt..." terdengar suara wanita dari kelasku. Sontak saja semua siswa merespon perkataannya yang terdengar sangat ganjen itu.
"Wuuu..." semua siswa berusaha melempar wanita tersebut menggunakan pulpen.
"Ihhh kalian apa apaan sih. Sirik ya sama kecantikan Dinda. Huh biasa aja kali." ceplos wanita yang diketahui namanya Dinda. Hemm sepertinya dia cocok aku jadikan temanku.
"Wuuu..." semua siswa pun kembali ribut. Mereka merasa tak terima dengan apa yang Dinda ucapkan..
"Sudah sudah.." sekarang giliran pak guru ganteng sebelahku ini yang berbicara mencoba melerai teman baruku. Uppss.. Calon teman baruku lebih tepatnya.
"Ferdi.. Kamu bisa duduk disana ya. Dibelakang sana ada kursi kosong.." ucap pak guru ganteng ini dengan ramah disusul senyum menawan yang terlukis dibibirnya.
"Iya pak." jawabku dengan singkat. Segera saja aku langkahkan kakiku kearah meja kosong tersebut. Nampak pria tinggi yang sedang duduk dikursi itu. Ia melihat kearah luar jendela. Sepertinya ia sedang melihat pertandingan sepak bola dari jendela kelas. Wajahnya yang tampan ditambah kulitnya yang sawo matang khas orang jawa membuat ia terlihat sangat tampan. Andai aku bisa memilikinya. Ohh Tuhan. Apa ini. Cukup cukup. Aku tak mau hal 'itu' terjadi lagi padaku. Cukup saat itu saja. Hal itu terlalu sakit untuk kurasakan kedua kalinya. Aku tak ingin itu terulang lagi. Aku letakkan tas punggung ku kemeja. Dan mulai menduduki kursi kosong tersebut. Huh deg deg deg. Jantungku berdegup kencang duduk bersebelahan dengan pria ini. Oh Tuhan. Tolong aku. *sett* tiba tiba saja wanita yang duduk dimeja depanku ini. Membalikkan badannya. Dan terlihat dengan jelaslah wajahnya didepanku. Tangannya dengan cepat meraih kedua pipiku. Oh Tuhan Dia mau apa padaku?
"Hei.. Ferdi. Apakah kau pangeran yang diutus Tuhan untuk menjadi pasanganku? Oh Romeoku sayang." ucapnya dengan nada yang serius. Ohh tidak ada apa dengan wanita ini? Apa ia overdosis drama? Apa yang ia katakan? Hah. Mana ada hal tersebut.
"Leni! Kamu ngapain?" tegur pak guru tampan yang berdiri dengan gagahnya didepan kelas.
"Oh anu pak itu. Anu. Itu kok pak cuma kenalan sama Ferdi aja. Hehe" jawabnya dengan gugup. Haha kalau jadi dia pun mungkin aku juga akan gugup seperti dia. Ketahuan bertingkah aneh. Hahaha.
"Lanjutkan nanti saja. Sekarang kita sambung pelajarannya.." ucap pak guru ganteng tersebut. Suaranya yang 'Laki banget' membuat hati setiap wanita dan setiap botty (?) meleleh. Aww suara yang manly sekali
"Iya pak." jawab Leni dengan cepat..
"Bye darling. Mumumu.. " ucapnya dengan genit dan memonyong monyongkan bibirnya layaknya ikan koi yang kehabisan udara. Ditambah lagi ia melambaikan tangannya dengan sok seksi. Haha. Mungkin dia merasa dirinya Luna maya. Ntahlah. Hahaha.
Kini, keheningan mulai terasa. Yang ada aku tak bisa konsen dengan apa yang diterangkan guru tampanku itu. Selalu saja konsentrasiku buyar karena pria tampan yang duduk disampingku ini. Hahh. Aku ingin menyapanya namun. Aku takut. Apa dia akan meresponku? Bagaimana kalau tidak? Aku takkan mungkin punya kesempatan mendekatinya kan?
*Kriinggg kriiinggg kriinggg*
Tak terasa dengan cepat waktu istirahat tiba. Pak guru tampan itu segera menutup pertemuan kali ini dengan meninggalkan kesengsaraan untuk murid2 ya! Betul! PR. Kenapa sih guru hobi sekali memberi pr?! Kenapa harus murid yang mengerjakan? Kenapa tidak mereka kerjakan sendiri saja?! Ahh apa ini pikiranku ngaco cuma gara2 pr saja. Oiya! Pria ini. Aku lupa aku akan menyapanya dan berkenalan. Ehmm. Bismillah, semoga dia menjawab salamku
"Emm.. Ha*setttt*" belum penuh aku membuka mulut. Dengan cepat ia bangkit dan pergi keluar kelas. Kenapa dia? Apa dia tau aku akan mengajak ia berkenalan? Jadi dia pergi meninggalkanku? Apa ia tak ingin dekat denganku? Ahh sudahlah. Aku hanya bisa melihat punggungnya yang berjalan menjauh dari pandanganku. Huh.. *grudug grudug grudug* Dinda dan Leni berebut untuk duduk dikursi sekitarku. Ah! Apa ini! Mereka mau apa?! Apa salahku? Kenapa aku dikepung!
"Ferdi sayang Ferdi sayang. Kamu tinggal dimana sih. Ihh gemes deh." ucap Dinda genit dan tangannya yang lembut itu dengan nakalnya mencubit pipi mulusku. Tidak. Pipiku sudah dijamah dua orang wanita ini.
"Ihh apaan so Sayang sayangan. Ferdi itu romeo gw tau! Gausah genit ya lo!" sekarang giliran Leni yang berbicara. Nadanya nampak marah gara2 Dinda yang memanggilku sayang.
"Hah? Romeo lu? Emang ada ya kudanil punya romeo. Hello!!! Ferdi juga gak bakal milih lo kali. Secara gitu gw kan lebih langsing. Daripada lo! Huh" kata kata Dinda ini tedengar bagai tantangan untuk Leni. Sontak saja Leni menjawab perkataan Dinda.
"Ehh Cabe cabean goceng! Gausah kecentilan ya! Gw gak gendut kali! Gw ini seksi. Bohayy. Euhh apaan badanlo yang kurus kerempeng tanpa daging gitu kok seksi. Badan triplek aja bangga! Huu!!" ucap Leni dengan sedikit bumbu emosinya. Tidak, aura panas sudah tercipta disini. Aku tak mau berada ditengah tengah medan perang ini. Segera saja aku lerai mereka. Aku takut dihari pertamaku aku malah menyebabkan keributan
"Ehh udah udah." aku mencoba melerai mereka. Akhirnya mereka berenti. Leni melepas gigitannya dikaki dinda. Dan Dindapun mengeluarkan jempolnya dari lubang hidung Leni. Pertarungan macam apa ini?
"Ferdi tinggal di perum Kencana nomor 23. Hehe" ucapku dengan ramah
"Wahh itukan perumahan elit. Aku boleh main kan? Boleh dong?! Gasabar nihh. Hihi" ucap Dinda.
"Ihh apaan si. Gausah main lo! Gw aja kali. Gwkan julietnya dia! Jauh jauh sana!" ucap Leni.
"Udah udah. Semua boleh main kok." kali ini aku beri mereka senyum indahku. Mereka pasti meleleh! Haha
"Yaampun senyumnya.. Iiihhhh gemes.. Eh ferdi? Kamu kenapa pindah? Kan enak dijakarta. Kota besar." tanya Leni dengan penuh selidik.
Hah! Mereka bertanya alasanku pindah tak mungkin aku ceritakan pada mereka. Ya! Aku harus berbohong.
"Ah. Itu Papahku pindah kerja hehe." jawabku sekenanya saja.
"Ohh gitu. Oiya. Kamu maukan jadi temen aku?! Kalau butuh apa2 ngomong sama aku aja ya!" ucap Dinda dengan semangat gadisnya.
"Ih apaan si lu triplek. Jangan ganggu romeo gw! Sayang kalau butuh apa2 bilang juju ya. Muah" Hiihh suara leni yang genit itu terasa geli dikupingku.
"Sebenarnya ada yang mau ketanyakan. Kalian tau cowok yang duduk disampingku ini? Dia siapa?!" tanyaku penasaran.
"Ohh.. Itu Devan. Dia emang begitu. Misterius. Apalagi sejak.." Dinda menghentikan ucapannya. Ia celingukan ke sekitar kelas. Takut ada yang mendengar ucapannya.
"Sejak sahabatnya, Viki. Meninggal." suara dinda berubah menjadi suara bisik2,
"Kabarnya. Viki itu dia yang bunuh." suara bisik leni.
"Hah? Gak mungkin. Kok dia gak dipenjara?" tanyaku penasaran.
"Kabarnya polisi tak menemukan cukup bukti. Namun mereka yakin Devan lah pembunuhnya." jawab Leni.
"Gosipnya. Setiap istirahat dia selalu kebelakang sekolah untuk melakukan ritual pemujaan setan." ucap leni dengan misterius. Hihhh. Bulu kudukku merinding. Aku takut. Bagaimana kalau Devan macam2 padaku.
"Kalian sedang apa disitu!"
-----to part 2--++-
Sorry ini cerita yg ga jelas hehe.. Buat reader yang mau cerita hidupnya dipublish atau dijadikan bahan utama cerpen bisa kontak author ke 085647909872trimakasih sudah membaca
BEBEK PANGGANG RASA LEMON part 1
Tak terasa, fajar sudah terbit. suara sang ayam jago nan gagah bagai menuruhku beranjak dari tempat tidur. "hemmhh.. akuu ngantukk ahh.... sayang.. aku bangunnya ntaran yah.." kataku. "ahh aku males banget hari ini.. emmhh.." eluhku lagi. "KUKURUYUUKK...." suara ayam jago terdengar memekikkan telinga. "wooooaaahhh... kampreetttt tuh ayam..." gw terperanja kaget. Gw bangun dan pergi menuju teras depan. bagaikan ibu tiri yang akan menghajar anak tirinya layaknya di sinetron (ituloh yang tipi :v) gw raih sendal karet indah gw. Gw cari ayam kampret sialan nan menyebalkan itu. gak tau lagi mimpi punya pacar kali ya. dann hoppphhh gw lihat sang ayam jago. yang gak jago jago amat berkokoknya. Gw genggam sandal karet gw kuat kuat.. "awas ya lu ayam sialann.. bakal tau rasa lu.. keselek keselek dah tenggorokkan lu.. satu... dua... ti.." hitungangw terhenti. Gw terpaku.
"Permisi bang Bagas." ucapnya dengan suara yang halus dan senyum yang menawan hati.
"ehh. iya. silahkan dek Julian. kok udah pulang sekolahnya? pulang pagi ya?" tanya gw dengan gugup. maklum kalau sama orang yang disuka pasti lu bakalan gugup juga kan?hehe.
"enggak bang. pulang normal kaya biasanya kok." jawabnya. Gw bingung dengan jawabannya.
'hehh pulang normal? masih pagi gini udah pulang. kok bilang pulang normal. wahh stress ni bocah. ehh jangan stress dulu deh. belum gw dapetin juga haha' batinku.
"pulang normal gimana sih de? kan masih pagi. kok pulang normal sih hehe." tanyaku.
Julian tersenyum hadehhhhhh senyumnya bikin gw meleleh. huwahhh :D
"hihihi. bang bagas lucu yah. ini udah sore kali bang. hihi.. bang Bagas baru bangun bobo ya? hiihi" julian tertawa geli.
krikk.. kriikkk.. krikk..
'nahloh bagas. ketauan kan luh kalo pemales. jam segini baru bangun. haduh gimana inih.' gw ngebatin.
"hehe. iya nih dek. abang capek banget sih sampe lupa waktu semalem lembur dek. jam 7 pagi baru tidur. heumm.." jawab gw dengan nada sok capek. dengan lagat lagatnya juga tentunya.
"lohh?? kalau abang tidur jam 7. itu pagi kan? nah harusnya abang tau ini sore." Kata julian dengan bingung.
"ahh udah udah dek. abang pusing hehe. ayo sini maen kerumah abang. ehhhh kosan maksutnya hehe." ajak gw dengan penuh harap.
"ahh enggak ah bang. Julian pulang ajah. abang mandi dulu aja. itu pake dulu baju sama celananya. gak malu apah koloran ajah haha. " katanya. dan lagi lagi senyumnya yang bikin meleleh terlukis lagi diwajahnya.
"hehe iya abang kan baru bangun bobo de.em.. mask gak mau main bentaran sih de?" tanyaku. wajah sok cool ku muncul.
"emm maaf bang. julian harus pulang banyak pr sih. julian pamit ya bang. Assalamualaikum." jawab julian.
"waalaikumussalam. yaudah hati hati di jalan ya dede sa.. saa. sa.." jawabku. "haduh gawat gw hampir nerocos bilang sayang.'
"sa?" tanya julian dengan penuh selidik.
"sa... sa... salamin buat bunda dari abang yah. hehe." jawabku 'haduhh untung gw bisa ngeles hehe.'
"ohh iya bang., dadahh." Julain pergi menaiki sepedanya. ia lambaikan tangan padaku. senyumnyapun kembali terlukis.
"da.." aku lambaikan tanganku juga.
"hadehh Julian.. cakep banget kamu dek. kapan kamu jadi boti abang. hehe.." kataku pelan. akhirnya setelah puas memandangi julian yang menjauh dari kostanku. aku masuk ke kamar. yaa.. lumayan kosan ku adalah kosan rumah. ada 2 kamar 1 kamar mandi, dapur dan ruang tamu. harusnya ada 1 orang lagi yang menghuni rumah ini. si Adrian. temen sekampus gw. dia adalah playboy maho terbejat yang pernah gw kenal. sekali pacarn bisa 4 boti dia pacarin. parah banget kan. gw cuma 3. haha. di kamar, aku cari ponselku
"hadeh.. taroh mana coba ni hp." kataku. aku cari cari ponselku tersebut. kemana mana. tak kutemukan keberadaannya. bobor bobor keberadaan. baunya pun tak terendus (?). "beepp... beep... beepp..." suara telponku terdengar.
"nah untung ada yang nelpon." kataku.
aku dengarkan dimana suara telpon ku berasal. ternyata, dari sudut kolong tempat tidur. aku pasti lupa naroh meja nih hp. makanya jadi kegeser sampe akhirnya jatoh. ku lihat, ponselku.
INCOMING CALL "FEBRIAN"
aku angkat telepun tersebut.
"halo. halo sayang. ihh kamu apap apaan sih seharian kamu gak bisa dihubungin. ditelpon berkali kali gak bisa. disms berkali kai gak dibales. mau kamu apa sih. atau jangan jangan kamu lagi berduaan yah sama orang lain. ih dasar km genit. awas same kamu selingkuh. aku ulek kamu yah. eh kamu jangan diem aja dong. aku kan ngomong sama kamu. kok kamu diem ja.. kwekk kwekk kwekkk kwekk kweekk,," suara yang tiada henti bagai parade kereta api yang jalnnya 10km/jam. lama, panjang, berisik, dan gak jelas. hehh.. alay nih boti. kalau gak karena terpaksa gak gw pacarin lu
"halo. iya sayang. aku baru bangun. aku dirumah kok. ntar ku kirim foto deh buat bukti." kataku
"dirumah? baru bangun? kamu kok males banget sih. ihhhh kamu kalong. iya kirim fotomu yah. baaca semua sms ku." kata febrian.
"lahh? kalong? kebo kali." kataku
"kebo jam segini melek tau! yaudah aku matiin ya. pulsaku abis nih. bye. eh fotonya jangan lupa. oiya malem minggu jemput aku. aku mau jalan" kata febrian.
"hmm.." jawabku singkat dan.. tuuttt tuuttt tuuttt telpon sudah terputus. aku lihat ponselku. "ehh anjing.. 143 pesan masuk. dasar gak tertulis maupun aslinya cerewet banget nih boti." kataku. aku baca beberapa sms nya. ada yang bertuliskan "sayang." "ehh kamu dimana." "ihh kok gak bales." dan kata kata lainnya. dari 143pesan tersebut aku baca hanya 5 pesan. males juga haha. aku hapus semua pesannya. hehh.. menuh menuhin kotak masuk. cobaa aja... yang sms julian. haduhh bakalan mati bahagia gw. apalai dia minta gw ajak maen. ciaaa. apalagi kalo.. kyaaa. hahaha aku menggila dikamarku sendiri. aahhh hidup terasa membahagiakan bila terus membayangkan si manis itu. Julian oh julianku sayang. mumumumu.. ehh bentar bentar. gw harus kirim foto buat si bawel. ah males gw. foto sekenanya aja. "cekrik.." suara kamera handphoneku terdengar. dengan satu jepretan tanpa ekspresi aku krim fotoku ke Febrian. dengan cepat bagai kilat menyambar. Febrian langsung membalas pesanku
"Aduh aduh.. ganteng banget siihhh ihhh aku sukaaa.. muah muah muaahhh.."
"hi.. geli gw." batinku.
"ahhh badanku tak terasa lengkettt sekali. apa gw banjir iler tidur tadi? ahhh ntahlah mikir hal gak penting. lebih baik gw mandi. ahh~"
setelah madi, gw tunaikan kewajiban gw sebagai muslim untuk sholat magrib. wuisss alim kan gw. humu alim gw mah ahaha. gw menuju masjid yang terletak sekitar 500 meter dari rumahgw. selama dijalan, gw hanya memandang dan memencet layar yang ada HP gw. biasa sms pacar pacar gw. dan ngeladenin si cerewet Febrian. setelah berjalan sekitar 6meter. gw lihat Julian juga sedang menuju masjid. dia berjalan didepan gw. segera gw menyusulnya. dan mencoba menyapanya.
"hai dek." sapa gw sok asik.
. krikk kriikk tak da jawaban. gw coba memanggilnya lagi "dek?"
anjirr masih sepi bagai kuburan malam minggu.
"dek?!" yang terakhirini gw agak meninggikan suaraku.
"ehh iya bang? lah abag udah disini?" julian agak kaget dengan suara gw.
"Lumayanlah dek. sekitar 60tahun abang disini." jawab gw
"ihh abang apaan sih.. hehe ngambek ih." kata Julian dengan nada menggemaskan yang bikin gw serasa pengen nelen dia.
"hahaha gak lah dek. bercanda kok. becanda ya maap. heheehe."Jawab gw dengan gaya kul :v
"emh..." julian menjawab dengan lemas. kali ini wajah cerianya ilang. jangan2 jatoh dibelakang tadi? wajhanya terlihat memikirkan sesuatu. senyumpun tak hinggap dibibirnya. gw khawatir sama calon boti unyu gw ini. jangan2 dia. OK gw coba tanya dehh.
"Dek?? kamu kenapa? kok sekarang diem? abis pulsanya?" Tanya gw nyoba bikin dia senyum.
"emmh emh.. " Julian cuma ngegeleng kaya boneka anjing dimobil.
"Cerita coba. sapa tau abang bisa bantu.." Kata gw.
"Jadi.. sebenernya Julian itu.... *Allahuakbar Allahuakhbar*"
"Astafirullah, dek udah iqomah. ayo cepetan." kata gw. gw langsung raih tangan julian dan narik dia buat lari kemasjid. Ahhh ini gegara gw keasikan ngobrol ini. ehhh stop stop. julian tadi mau ngomong apaan coba?
===========To be Continued========
Ahh Part 1 maaf ya gak jelas hahaha Part 2 akan disambung mungkin beberapa hari lagi. terimakasih sudah membaca yaa...
Langganan:
Postingan (Atom)